Bisnis.com, SEMARANG — Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Tengah berharap sudah mendapat pasokan bawang putih kating dari pemerintah pusat pada minggu ini guna memenuhi permintaan konsumen.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah Muhammad Arif Sambodo, menuturkan, harga komoditas bawang putih kating di beberapa kabupaten/kota di Jawa Tengah relatif masih tinggi pada saat ini.
Kondisi tersebut lantaran terdapat kelangkaan karena ada keterlambatan pasokan pengiriman dari luar negeri ke dalam negeri. “Harapannya minggu ini sudah ada suplai sebagaimana permintaan kami ke pusat,” kata Arif kepada Bisnis, Senin (6/5/2019).
Dia menjelaskan, Jawa Tengah meminta suplai bawang putih kating sebanyak sekitar 80 ton kepada pusat untuk Ramadan ini.
Sekitar 80 ton bawang putih kating tersebut, lanjutnya akan didistribusikan ke enam kota yang merupakan pantauan inflasi seperti di Tegal, Semarang, Solo, Cilacap, Kudus, dan Purwokerto.
Untuk diketahui, berdasarkan Sistem Informasi Harga dan Produksi Komoditi Jawa Tengah pada hari ini, harga bawang putih kating di Pati, Jawa Tengah Rp65.000 per kilogram. Kemudian, Purbalingga dan Kudus, Jawa Tengah bisa mencapai Rp64.000 per kilogram.
Sebelumnya, Arif menuturkan, pihaknya telah melakukan operasi pasar beberapa waktu lalu di sejumlah tempat seperti Semarang, Cilacap, dan Kudus. Tidak hanya itu, operasi pasar juga menyusul di Purwekerto, Kebumen, dan Solo terkait dengan kelangkaan bawang putih kating.
Dia berharap, harga bawang putih kating bisa turun dengan ada operasi pasar sampai dengan stok impor datang kembali.
Menurutnya, permintaan masyarakat terhadap bawang putih impor, yakni kating dengan kualitas baik di Jawa Tengah cukup tinggi, sehingga harganya akan mahal ketika pasokannya lebih rendah dari permintaan.
Tidak hanya itu, harga bawang putih lokal pun akan terkerek naik ketika pasokan bawang putih impor yang memiliki kualitas lebih baik lebih rendah dari permintaan mengingat ada peralihan permintaan terhadap bawang putih lokal.