Bisnis.com, YOGYAKARTA – Pembangunan sejumlah ruas jalan tol di wilayah DIY tetap berlanjut. Ruas jalan tol yang dibangun diyakini akan mendukung pengembangan pariwisata di wilayah DIY.
Direktorat Jendral (Dirjen) Bina Marga Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR) Sugiyartanto mengatakan hingga kini persiapan finalisasi trase mencapai 70-80%.
Dia menyebut, tidak lama lagi penentuan trase akan selesai dilakukan. Baginya, pembangunan ruas jalan tol di DIY harus dilihat dari berbagai macam aspek sehingga masih perlu satu dua kali pertemuan untuk ground survei dan mencocokkan trasenya.
"Ada yang masih digeser sedikit, kurang panjang dan lainnya. Kami tidak ingin buru-buru (membangun) untuk mendapatkan hasil yang optimal. Jadi semuanya dibicarakan lebih detail. Mundur satu dua hari tetapi hasilnya optimal lebih baik daripada dipercepat tapi tidak maksimal," katanya usai bertemu dengan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X, Kamis (18/7/2019).
Dia mengatakan, pembangunan jalan tol baik ruas jalan Jogja-Bawen maupun Jogja-Solo dimungkinkan bisa dilaksanakan secara bersamaan. Hanya saja proses pembangunannya juga tergantung dari segmen-segmen yang dikerjakan.
Dia mengatakan, dalam pembangunan jalan tol ini Pemerintah Pusat juga memperhatikan masukan dari Gubernur DIY. Salah satunya terkait potensi wisata yang cukup banyak di DIY. Oleh karenanya, ruas jalan tol uang dibangun akan memudahkan para wisatawan menuju ke sejumlah destinasi wisata.
Sultan sendiri mengusulkan agar jalan tol yang dibangun pada titik-titik tertentu juga dilengkapi dengan underpass. Usulan tersebut muncul agar titik-titik tertentu akses masyarakat di suatu wilayah yang dilewati jalan tol tidak terganggu.
"Itu yang saya usulkan. Untuk yang lain sudah selesai dibahas," kata Sultan.
Adapun Kepala BPJT Danang Parikesit mengatakan usulan Sultan tersebut masih perlu dilakukan survei lapangan. "Apakah nanti (underpass) yang di atas atau bawah itu toll nya atau jalan non toll nya," katanya.
Disinggung soal tidak semua jalan tol di Jogja elavated (melayang), Danang mengaku sejauh lahan dan geografi memungkinkan maka pembangunan jalan tol bisa landed. Yang jelas masalah exit tol, entry tol dan rest area menjadi hal yang diperhatikan.
"Tentu kami melihat kondisi lapangan. Fokusnya menghindari sebanyak mungkin permukiman, sawah dan lokasi cagar budaya," tandasnya.