Bisnis.com, SEMARANG—Jumlah penumpang Bus Rapid Transit (BRT) Trans Semarang tumbuh 57% menjadi 33.000 orang per hari pada 2019. Manajemen pun menargetkan pendapatan Rp31,94 miliar.
Kepala Badan Layanan Umum UPTD Trans Semarang Ade Bhakti Ariawan mengungkapkan, dalam dua tahun terakhir pengguna BRT Trans Semarang mengalami kenaikan yang cukup signifikan.
Pada 2019, jumlah penumpang mencapai 33.000 orang per hari, tumbuh 57% dari 2017 sebanyak 21.000 orang per hari.
Hal ini tidak lepas dari sejumlah inovasi yang dilakukan oleh pengelola Trans Semarang diantaranya Penggunaan mesin tiketing elektronik dan dilanjutkan dengan kebijakan pembayaran non tunai, baik yang berbasis kartu dengan menggandeng perbankan ataupun berbasis digital.
“Selain itu digitalisasi layanan Trans Semarang juga dilakukan dalam bentuk pembuatan aplikasi yang mempermudah warga masyarakat yang akan menggunakan BRT Trans Semarang yg dapat diunduh di IOs maupun Android,” paparnya dalam siaran pers, Jumat (19/7/2019).
BRT Trans Semarang terus meningkatkan transaksi non tunai. Salah satunya dengan mengadakan berbagai promo.
Baca Juga
Saat ini, pengguna jasa dapat menikmati promo Go Pay cashback 50% hingga 30 September 2019, dan promo LinkAja cashback 20% hingga 31 Juli 2019.
Ade menuturkan, pada 2019 BRT Trans Semarang menargetkan pemasukan non tunai berkontribusi 10% dari total pendapatan. Hingga Juni 2019, target tersebut tercapai 9,03%.
Secara total, target pendapatan perusahaan pada 2019 sejumlah Rp31,94 miliar. Per Juni 2019, realisasi pendapatan sebesar Rp14,39 miliar, dengan kontribusi pemasukan non tunai Rp1,3 miliar.