Bisnis.com, SEMARANG – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan 60 persen anggaran pendidikan terserap untuk gaji dan tunjangan guru.
Adapun anggaran pendidikan terus meningkat setiap tahun dan telah naik signifikan dibanding 5 tahun lalu, yaitu dari Rp353,4 triliun di tahun 2014 menjadi Rp492,5 triliun di tahun 2019, atau naik sebesar 39,4 persen.
Menurutnya, pemerintah memberikan alokasi tunjangan profesi kepada guru, bukan hanya mereka yang telah diangkat sebagai Guru PNS/PNSD tetapi juga mereka yang belum berstatus PNS (Guru Non PNS).
"Bahkan, jumlah Guru Non PNS penerima tunjangan di APBN 2019 meningkat 32% dari 424.000 Guru Non PNS di 2018 menjadi 562.000 Guru Non PNS di 2019," kata Sri Mulyani saat memberikan orasi ilmiah di Universitas PGRI Semarang Selasa (23/7/2019).
Selain itu lanjut dia, terdapat tantangan yang harus dijawab oleh para guru seperti pada permasalahan sertifikasi dan kompetensi.
Sri Mulyani mencontohkan, dari studi World Bank (2014) mengenai kualitas guru menemukan bahwa proses sertifikasi guru di Indonesia masih belum mencapai tujuan untuk mencapai sistem belajar dan mengajar yang baik.
"Dari Uji Kompetensi Guru yang dilakukan pada tahun 2015, hanya pulau Jawa yang dapat mencapai nilai rata-rata di atas nasional," tambahnya.
Dia memaparkan, selain sertifikasi yang telah menjadi keharusan, sebetulnya diperlukan proses pengembangan profesional secara berkelanjutan, serta harus adanya sistem penilaian dan pengembangan karier yang fair bagi guru. Guru merupakan salah satu profesi paling diminati di Indonesia.
"Sebanyak tiga per empat dari jumlah tenaga kerja berpendidikan tinggi di sektor pelayanan publik adalah guru. Realitas ini membuat kita harus lebih serius lagi di dalam meningkatkan kualitas dan pengembangan karir guru, sebagai salah satu pilar utama pendidikan dan SDM kita," katanya. (k28)