Bisnis.com, SEMARANG—Emiten properti PT Ciputra Development Tbk. (CTRA) berkomitmen mengembangkan ekspansi di wilayah Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Bahkan, perusahaan tengah mempersiapkan dua proyek anyar di DIY.
Direktur Ciputra Development Harun Hajadi menyampaikan, Jawa Tengah menjadi salah satu provinsi dengan populasi industri yang berkembang dalam jumlah banyak.
Di sisi lain, wilayah Jogja, Solo, Semarang atau Joglosemar menjadi kota-kota yang berpotensi untuk pengembangan pasar properti.
“Faktor utama yang mendorong properti Jateng dan DIY adalah pertumbuhan industri yang pesat, keramahan Pemda terhadap investor, ketersediaan SDM yang mumpuni dan terjangkau, serta infrastruktur yang baik,” tuturnya kepada Bisnis pekan lalu.
Sejumlah faktor tersebut membuat CTRA optimistis untuk memperkuat penetrasi pasar di Jateng dan DIY.
Di kota utama seperti Semarang, perusahaan memiliki 5 portofolio proyek, yakni Citra Dream Hotel, Ciputra Mall & Hotel, CitraGrand Semarang, Citraland BSB City Semarang, dan CitraSun Garden Semarang.
Baca Juga
Adapun, di Yogyakarta, Ciputra mengelola 3 proyek, yakni Citradream Hotel Jogjakarta, Kozko Yogyakarta, dan CitraSun Garden Yogyakarta. Tidak hanya di kota utama, sambung Harun, CTRA juga menyasar kota-kota kedua di Jateng.
Proyek di kota kedua tersebut ialah CitraGarden Pekalongan dan Citraland Tegal. Dengan demikian, secara total Ciputra memiliki 11 portofolio di Jateng dan DIY.
Harun mengatakan, dalam beberapa tahun ke depan, Jateng dan DIY terus menjadi salah satu fokus pengembangan sayap Ciputra. Bahkan saat ini perusahaan sedang mempersiapkan 2 proyek baru di Yogyakarta.
“Pada tahun-tahun berikutnya, kita akan terus mengembangkan sayap di Jateng dan DIY, terutama di Semarang dan Yogyakarta. Kita juga sedang mempersiapkan 2 proyek baru di Yogyakarta,” imbuhnya.
Sementara itu, pada semester I/2019 CTRA mengantongi pendapatan Rp3,14 triliun, naik 12,16% year on year (yoy) dari sebelumnya Rp2,8 triliun.
Kenaikan pendapatan diikuti raihan laba bersih yang melonjak 68,24% yoy menjadi Rp296,44 miliar dari semester I/2018 senilai Rp176,2 miliar.
Pendapatan terutama ditopang penjualan rumah dan ruko sebesar Rp1,55 triliun, naik dari posisi per Juni 2018 sebesar Rp1,46 triliun. Pemasaran apartemen pada semester I/2019 juga menanjak signifikan menjadi Rp365,16 miliar dari sebelumnya Rp267,47 miliar.
Pada 2018, pemasukan prapenjualan (marketing sales) Ciputra secara geografis meliputi Jakarta dan sekitarnya sebanyak 32%, Surabaya dan sekitarnya 21%, kota lain di Jawa 22%, Sumatera 14%, dan Sulawesi 11%.
Marketing sales terutama ditopang penjualan rumah dan kavling tanah sebesar 63%, apartemen 21%, ruko 13%, dan perkantoran 3%.