Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Potensi Museum Marmer Alami di Desa Ngargoretno

Desa Ngargoretno terletak di lerang pegunungan Menoreh, Kec. Salaman, Kab. Magelang, Jawa Tengah. Luasannya berkisar 618 hektare (ha).

Bisnis.com, MAGELANG — Sebagai sebuah desa wisata, nama Desa Ngargoretno barangkali belum begitu tenar, kendati hanya berjarak 7 kilometer (km) dari Candi Borobudur.

Desa Ngargoretno terletak di lerang pegunungan Menoreh, Kec. Salaman, Kab. Magelang, Jawa Tengah. Luasannya berkisar 618 hektare (ha).

Kekhasan sekaligus daya tarik utama Desa Ngargoretno ialah sebaran batuan marmer yang membentuk situs geopark alami. Pada zaman dahulu, pertemuan batu kapur dengan magma gunung api di Perbukitan Menoreh, menghasilkan batuan marmer yang beraneka warna.

Pengelolaan Desa Ngagoretno sebagai desa wisata dilakukan oleh Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Argo Inten. Upaya merintis desa wisata tersebut digarap secara serius sejak 2016.

Direktur Argo Inten Soim menyampaikan, taman marmer yang arahnya akan dibuat museum marmer bakal menjadi daya tarik utama Desa Ngargoretno. Pasalnya, potensi itu tidak ada duanya di daerah lain.

“Wisata Ngargoreto kita arahkan, optimalkan ke potensi view taman marmer. Harapannya itu bisa terjadi dalam 5 tahun ke depan,” tuturnya saat kunjungan media, Senin (19/8/2019).

Ngargoretno memiliki 70 ha lahan marmer, dimana 50 ha berpotensi dikembangkan sebagai museum dan taman. Adapun, 20 ha sudah dipakai pelaku usaha pertambangan batu.

Pengembangan kawasan marmer sendiri sudah dilakukan dua tahun terakhir. Karena hanya mengandalkan kucuran dana desa dan swadaya masyarakat, pengembangannya masih lambat.

Kawasan marmer pun belum secara resmi dibuka untuk umum sebagai lokasi wisata unggulan. Kini, pihak desa bersama pemerintah kabupaten bekerja sama dengan akademisi, seperti Universitas Gajah Mada untuk melakukan pengembangan bersama.

Soim menyampaikan, dari geologi UGM sudah berminat untuk membantu dalam penelitian dan penjelasan soal batuan yang ada. Jadi, taman dan museum marmer nantinya juga bertujuan edukasi, karena pelancong mendapatkan informasi mengenai batuan tersebut.

Selain itu, puncak perbukitan marmer menyuguhkan pandangan yang menyejukan mata. Tak pelak, latar yang indah itu menggoda pengunjung untuk melakukan swafoto.

Sambil mengembangkan taman dan museum marmer, Ngagoretno juga berbenah menjadi desa wisata yang menawarkan kearifan lokal. Artinya, pengunjug dapat merasakan pengalaman sebagai warga desa.

Kegiatan yang dilakukan antara lain memerah susu kambing etawa, memanen madu, membajak sawah, serta menikmati kesenian dan kuliner setempat. Menurut Soim, seluruh pengalaman itu dapat dirasakan pengunjung selama 2 hari 1 malam.

“Kita tawarkan pengalaman kepada pengunjung apa yang menjadi ciri khas kami, agar pengunjung tahu. Nanti juga menginap di rumah warga,” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Hafiyyan
Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper