Bisnis.com, SEMARANG—Penggunaan biogas mini yang berasal dari olahan sampah organik berhasil menghemat pengeluaran rumah tangga. Di sisi lain, sisa sampah di masyarakat semakin berkurang.
Sejak Program Kampung Iklim dikenalkan pemerintah pada 2016 lalu, Kelompok Tani Hutan Agni Mandiri dari Musuk Boyolali mulai melirik sampah organik. Sampah yang banyak dihasilkan dari rumah tangga itu mulai dimanfaatkan untuk menghasilkan biogas.
Ketua Kelompok Tani Hutan Agni Mandiri Setyo mengatakan, pemanfaatan sampah organik menjadi biogas diyakini memberikan solusi atas persoalan banyaknya sampah organik yang selama ini kurang dimanfaatkan dengan baik.
Pihaknya pun memperkenalkan biogas mini rumahan dari drum plastik. Biogas mini itu menjadi sistem daur ulang sampah organik rumah tangga.
“Caranya sangat mudah. Cukup dengan memilah sampah organik rumah tangga, seperti sisa makanan, sayuran dan buah-buahan yang sudah tidak layak konsumsi, dan air bersih, kemudian dimasukkan dalam digester,” jelas Setyo, Jumat (23/8/2019).
Instalasi dengan kapasitas digester 200 liter, dapat menghasilkan biogas untuk memasak selama 30 menit sampai 1 jam per hari.
Pemanfaatan sampah organik menjadi biogas ini, selain dapat menghemat pengeluaran untuk membeli elpiji, juga membiasakan masyarakat hidup bersih, sehingga taraf kesehatannya meningkat.
Biaya pemasangan instalasi juga sangat murah. Dengan biaya Rp2 juta, penerima manfaat akan memiliki satu reaktor, serta mendapat pelatihan penggunaan, pembuatan, dan panduan perawatan biogas.
“Maka kami punya slogan Ubah Sampah Jadi Duit. Bukan dengan menjual sampah menjadi duit. Tapi dengan memanfaatkan sampah bisa menghemat keuangan keluarga,” katanya.
Pemanfaatan sampah organik menjadi biogas ini mendapat apresiasi dari Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah Sri Puryono KS. Pemanfaatan tersebut mendorong masyarakat hidup bersih karena mereka otomatis akan menyisihkan sampah organiknya untuk pembuatan biogas.
Sekda meminta agar KTH Agni Mandiri terus mengkampanyekan pemanfaatan sampah organik menjadi biogas, sehingga lebih banyak masyarakat yang mengikuti.