Bisnis.com, SEMARANG—Pemerintah Provinsi Jawa Tengah memacu target kunjungan wisatawan mancanegara sebanyak 857.710 orang pada 2019, meningkat 26,66% dari 2018 sejumlah 677.168 orang.
Namun demikian, realisasi perhitungan sementara kedatangan wisman per Juli 2019 baru mencapai 168.831 orang.
Kepala Seksi Pengembangan Pasar Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Jateng Tanti Apriani menyampaikan, seluruh pemangku kepentingan masih berupaya mengejar peningkatan jumlah wisman pada 2019 sebanyak 857.710 orang.
Baca Juga
“Ada sejumlah strategi sinergi yang kami lakukan untuk memajukan sektor pariwisata Jateng,” tuturnya kepada Bisnis, Rabu (11/9/2019)
Pemprov Jateng bekerja sama dengan Kementerian Pariwisata melakukan sales mission di pasar utama luar negeri, seperti Malaysia dan Singapura. Pasar baru dari Jepang dan Australia juga dinilai potensial, sehingga jejaring pelaku usaha kian ekspansif dalam penjualan paket-paket wisata.
Pengembangan konsep wisata olah raga (sport tourism) menjadi salah satu fokus pengembangan. Terbukti gelaran Borobudur Marathon selalu menyedot perhatian atlet dan wisatawan mancanagara.
Dalam jangka panjang, Pemprov Jateng meningkatkan kapasitas, sarana, dan prasarana Daerah Tujuan Wisata (DTW). Pertumbuhan desa-desa wisata juga dipacu untuk mencapai target 500 desa wisata dalam 5 tahun ke depan.
“Selain itu, kami mengupayakan meningkatkan kualitas SDM, khusunya untuk dapat menyambut wisatawan mancanegara,” imbuhnya.
Berdasarkan hitungan per 9 September 2019, jumlah kunjungan wisman ke Jateng pada Januari—Juli 2019 baru mencapai 168.831 orang. Jumlah itu masih cukup jauh dari target setahun penuh.
Sebelumnya pada 2018, target kunjungan wisman sejumlah 435.000 orang, yang realisasinya melonjak menjadi 677.168 orang. Pada 2019, target kunjungan wisman dinaikkan 26,66% year on year (yoy) dari realisasinya menuju 857.710 orang.
Pada 2020 target kunjungan wisman ke Jateng lebih agresif. Menteri Pariwisata Arief Yahya menuturkan, kawasan parisawata integrasi Jogja, Solo, dan Semarang (Joglosemar) diharapkan mendatangkan 2 juta wisman pada tahun depan, dengan perincian Jateng 1,2 juta orang, dan Yogyakarta 800.000 orang.
Kepala Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Jawa Tengah Sinung Nugroho Rachmadi menuturkan, sektor pariwisata menjadi salah satu sektor andalan Jateng dalam mengejar pertumbuhan ekonomi 7% pada 2023.
“Harapannya, kontribusi pariwisata terhadap pertumbuhan ekonomi Jateng dapat mencapai 10%,” tuturnya.
Pada kuartal II/2019, Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Jateng mencapai 5,62% dengan nilai Rp248,81 triliun. Kontribusi sektor penyediaan akomodasi, makanan, dan minuman sebesar Rp9,07 triliun atau 3,64%.
Kendati masih berkontribusi minim, pertumbuhan sektor akomodasi dan mamin mencapai 19,4% year on year (yoy), atau tertinggi dibandingkan sektor lainnya. Dengan demikian, potensi kontribusi sektor tersebut cenderung bertumbuh lebih cepat.
Di samping meningkatkan jumlah kedatangan wisman, salah satu pekerjaan rumah (PR) yang harus dituntaskan ialah menaikkan durasi Rata-rata Lama Menginap (RLM), sehingga efek ekonominya kian besar. Pada 2019, target RLM wisman mencapai 2,73 malam.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jateng Sentot Bangun Widoyono menuturkan, RLM wisman pada Juli 2019 baru mencapai 1,66 malam. Nilai itu menurun dari bulan sebelumnya sebesar 1,85 malam.
Penurunan RLM juga terasa terhadap angka Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel berbintang di Jateng. Pada Juli 2019, TPK atau okupansi hotel rata-rata terkoreksi menjadi 47,02% dari Juni 2019 sebesar 49,14%.
Adapun, jumlah wisman yang datang via bandara pada Januari—Juli 2019 tercatat meningkat 4,16% yoy menjadi 13.053 orang dari sebelumnya 12.532 orang.
“Wisman terbanyak berasal dari Malaysia, Singapura, dan Vietnam,” ujarnya.
Target Kunjungan Wisman ke Jateng (orang)
Tahun | Target | Realisasi |
2015 | 395.261 | 421.191 |
2016 | 403.166 | 578.924 |
2017 | 430.000 | 781.107 |
2018 | 435.000 | 677.168 |
2019* | 857.710 | 168.831 |
2020 | 1.200.000 | - |
*data sementara perhitungan per 9 September 2019 untuk periode Januari—Juli 2019.
Sumber: Disporapar Jateng, Kemenpar