Bisnis.com, GUNUNGKIDUL — Warga Dusun Semampir, Desa Semugih, Kecamatan Rongkop mulai membongkar rumah yang terdampak pembangunan Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS). Pembongkaran dilakukan secara sukarela karena proses pembangunan sudah berjalan dan warga telah mendapatkan pembayaran ganti rugi.
Salah seorang warga Dusun Semampir, Parwati, mengatakan pembongkaran rumah-rumah warga terdampak pembagunan JJLS sudah dilakukan sejak tiga pekan lalu. Adapun prosesnya tidak hanya melibatkan pemilik, namun pekerja pembangunan juga membantu pembongkaran.
Menurut dia, berdasarkan hasil kesepakatan bersama saat sosialisasi pembebasan, meski telah mendapatkan ganti rugi warga tidak kehilangan semua aset. Warga masih diperbolehkan mengambil beberapa bagian rumah seperti pintu, jendela, atap hingga genting.
“Kalau rumah terdampak semua, maka warga dapat sebagian dari bagian rumah yang dibongkar dan ini sudah menjadi kesepakatan,” kata Parwati, Senin (28/10/2019).
Dia mengungkapkan proses pembongkaran berjalan lancar. Adapun pembangunan JJLS di ruas ini sepanjang 10,6 kilometer yang menghubungkan dengan Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah.
Disinggung mengenai ganti rugi, Parwati mengakui semua warga sudah mendapatkannya sebelum pembangunan dilakukan. “Kalau saya tidak banyak karena hanya sebagian yang tergusur sehingga mendapatkan ganti Rp500 juta. Jumlah ini terhitung kecil karena warga lain ada yang mendapat hingga miliaran rupiah,” katanya.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Gunungkidul, Eddy Praptono, mengatakan pembangunan di dua ruas ini dilakukan dengan sistem multiyears.
Untuk Jerukwudel-Baran-Duwet jangka waktu pengerjaan selama 30 bulan dengan nilai pembiayaan Rp282,4 miliar dan ruas Planjan-Legundi selama 18 bulan sebesar Rp96,091 miliar. “Jadi total untuk pembiayaan dua ruas ini mencapai Rp378,49 miliar. Ditargetkan pembangunan selesai di 2021,” katanya.