Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sektor TPT Dominasi Ekspor Jateng

Sektor tekstil dan produk tekstil (TPT) masih menjadi andalan ekspor Jawa Tengah, dan berkontribusi 43,89% terhadap total ekspor non migas.
Ilustrasi/Bisnis
Ilustrasi/Bisnis

Bisnis.com, SEMARANG—Sektor tekstil dan produk tekstil (TPT) masih menjadi andalan ekspor Jawa Tengah, dan berkontribusi 43,89% terhadap total ekspor nonmigas.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), nilai ekspor nonmigas Jateng pada September 2019 mencapai US$647,49 juta, terkoreksi 7,65% dari bulan sebelumnya sebesar US$701,14 juta.

Namun demikian, sepanjang Januari—September 2019 ekspor nonmigas masih meningkat 2,01% year on year (yoy) menjadi US$6.172,13 juta dari sebelumnya US$6.050,76 juta.

Pada Januari—September 2019, sektor Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) berkontribusi 43,89% dari total ekspor atau senilai US$2.708,86 juta. Nilai itu meningkat 2,12% yoy dari periode 9 bulan pertama 2018 sebesar US$2652,58 juta.

Kendati masih mengalami peningkatan, aktivitas ekspor TPT pada September 2019 menurun 12,35% menjadi US$276,43 juta dari Agustus 2019 senilai US$315,39 juta.

Kepala BPS Jateng Sentot Bangun Widoyono, menuturkan sektor TPT masih akan menjadi andalan ekspor Jateng. Untuk lebih memaksimalkan efek ekonominya, diharapkan rantai pasok dapat berjalan optimal.

Dari sektor yang berhubungan dengan TPT, sepanjang Januari—September 2019 impor serat stafel buatan menurun 34,12% yoy, dan kapas berkurang 15,91% yoy. Namun, impor kain rajutan bertumbuh 22,2% yoy, dan filament buatan meningkat 8,13%.

“Yang perlu didorong kembali adalah industrial value chain. Jadi bahan-bahan yang tadinya impor agar bisa dapat diprduksi di sini, sehingga efek ekonominya lebih optimal,” tuturnya.

Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Jateng Frans Kongi, menyampaikan agar industri TPT kian optimal pelaku usaha membutuhkan insentif untuk melakukan investasi dari hulu ke hilir. Tujuannya adalah membangun bisnis yang terintegrasi, memaksimalkan produksi, dan mengurangi impor bahan baku.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Hafiyyan
Editor : Ajijah

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper