Bisnis.com, SEMARANG—Gojek memperkuat penetrasi dan pengembangan ekosistem ekonomi digital di Jawa Tengah, khususnya di bidang transportasi, UMKM, pariwisata, dan komunikasi.
Pjs. Sekretaris Daerah Provinsi Jateng Herru Setiadhie menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan VP Regional Government Relation Gojek Muhammad Chairil dan Head of Sales GoPay Arno Tse pada Rabu (11/12/2019).
MoU tersebut menjadi dasar kerja sama yang berlangsung dalam 12 bulan ke depan untuk pengembangan UMKM, pemanfaatan ekonomi digital, dan peningkatan pelayanan publik di Jateng, untuk mendukung program provinsi cerdas.
Muhammad Chairil menyebutkan untuk merealisasikan kerja sama antara Gojek dan Pemprov Jateng, ada lima dinas terkait yang akan berkolaborasi dalam tahap awal. Harapannya kolaborasi awal tersebut dapat terealisasi dengan baik, tepat sasaran, dan bermanfaat bagi masyarakat.
Kelima dinas itu ialah Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar), Dinas Perhubungan (Dishub), Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Dinkop UKM), Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo), dan Badan Pengelola Pendapatan Daerah (BPPD).
“Untuk saat ini yang visible diimplementasi lima instansi itu. Teknis kerja samanya kita sudah ada, dan berproses terus untuk pengembangan ke depan. Ekosistem digital ini yang semakin dibangun,” tuturnya kepada Bisnis, setelah acara MoU.
Chairil mencontohkan dalam kolaborasi dengan Disporapar misalnya, Gojek akan mempublikasikan agenda wisata di Jateng melalui saluran GoTix dan Loket.com. Adapun, dengan Dinkop UKM, perusahaan dapat menyelenggarakan program Gojek Wirausaha (GoWir).
Bersama Dishub, Gojek akan membuat titik kumpul pengemudi dalam satu selter, agar lalu lintas kian tertib. Selain itu, GoPay memberikan pelayanan pembayaran elektronik di Bus Trans Jateng.
Masyakat juga bisa memanfaatkan kanal informasi offline dalam aplikasi Gojek sehubungan dengan pengaduan dan pelayanan publik di Jateng.
Menurut Chairil, Jateng menjadi provinsi keempat di Pulau Jawa, yang sudah melakukan MoU dengan Gojek. Provinsi lain yang sudah melakukan kerja sama resmi ialah DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Timur.
Head of Regional Corporate Affairs Gojek Arum K. Prasodjo menyampaikan layanan Gojek sudah tersedia di 10 kota/kabupaten di Jateng, seperti Semarang, Salatiga, Magelang, Pekalongan, Tegal, Brebes, Banyumas, dan Kudus.
Kerja sama dengan Pemprov diharapkan memperluas layanan Gojek di kabupaten/kota lainnya. Adapun, Jateng menaungi 35 kabupaten/kota.
“Kolaborasi Gojek ini kita perkuat lagi di Jateng, dalam pengembangan ekonomi digital dan pembangunan di Jateng,” ujarnya.
Sebelumnya ekosistem Gojek sudah berjalan untuk mendukung misi Semarang sebagai kota pintar. Layanan publik itu mencakup transaksi non tunai di berbagai bidang, seperti transportasi, dan pariwisata, dan UMKM.
Dalam pembayaran Bus Trans Semarang, GoPay menjadi alat transaksi yang paling banyak digunakan masyarakat. GoPay juga hadir di sejumlah lokasi wisata seperti Lawang Sewu, Kuil Sam Po Kong, dan Semarang Zoo.
Di Semarang ada 20.000 mitra GoFood, yang 90%-nya merupakan UMKM. Mayoritas sudah menggunakan fasilitas GoPay.
“Selain itu, GoPay juga bisa menjadi alat pembayaran di 37 puskesmas, donasi di tepat ibadah, dan uang apresiasi bagi musisi jalanan,” imbuhnya.
Gojek Kian Ekspansif di Jateng
Gojek memperkuat penetrasi dan pengembangan ekosistem ekonomi digital di Jawa Tengah, khususnya di bidang transportasi, UMKM, pariwisata, dan komunikasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
8 menit yang lalu
Taruhan Besar di Saham Adaro Minerals (ADMR)
3 jam yang lalu