Bisnis.com, GUNUNGKIDUL - Kejadian ternak mati mendadak terus terjadi di Kabupaten Gunungkidul. Setidaknya, terdapat 11 ekor sapi ditemukan dalam kondisi mati mendadak di kandang milik warga Gunungkidul selama 3 hari sejak Sabtu (25/1/2020) hingga Senin (27/1/2020).
Sapi mati mendadak pertama pada Sabtu (25/1/2020) lalu, milik Harjo Suwarno, warga Dusun Rejosari, Desa Sumberwungu, Kecamatan Tepus. Berdasarkan informasi, sapi miliknya usai diberi pakan jenis rumput Tuton pada Jumat (24/1/2020) pukul 16.00 WIB. Namun, pada keesokannya sapi miliknya didapati dalam kondisi mati dikandang.
Selain kejadian itu, setidaknya ada 10 ternak di wilayah lain ditemukan mati mendadak di kandang. Dengan rincian 3 ekor sapi mati ditemukan di Kecamatan Ponjong, 1 ekor sapi mati di Kecamatan Saptosari, 1 ekor sapi mati di Kecamatan Karangmojo, 2 ekor sapi mati di Kecamatan Semanu, 1 ekor sapi mati di Kecamatan Semin dan 2 ekor sapi mati di Kecamatan Wonosari.
Sapi mati mendadak terakhir hingga pada Senin (27/1/2020) milik Mulyanto warga Dusun Jomblang Tengah Rt/Rw 02/03, Desa karangasem Kecamatan ponjong. Kronologi penemuannya, istri Mulyanto, Ratmi seperti biasanya ketika pagi hari akan memberi makan sapi tersebut. Namun, saat berada tiba kandang, Ratmi mendapati sapi tersebut sudah terbujur kaku ditanah dalam kondisi mati.
"Setelah kaget mendapati sapi mati di kandang, ibu Ratmi langsung melapor ke pak Dukuh," kata Bhabinkamtibmas Desa Karangasem, Polsek Ponjong, Bripka Suryadi pada Senin (27/1/2020).
Setelah mendapati laporan tersebut, ia lantas mengabari pihak UPT Puskeswan Karangmojo. Setelah tiba dilokasi, petugas Puskeswan lantas mengambil sampel darah untuk di uji lab. Kemudian, sapi tersebut dikubur dibantu oleh warga sekitar.
"Petugas dari Puskeswan juga memberikan vaksin terhadap sapi yang dekat dengan lokasi sapi milik pak Mulyanto," ujarnya.
Kepala Seksi Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner DPP Gunungkidul, Retno Widyastuti mengungkapkan pihaknya akan terus menangani jika ada laporan ternak mati. Menurut dia, akhir-akhir ini masyarakat sudah mulai sadar untuk melaporkan jika ternaknya mati secara mendadak.