Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BPBD Sleman Membutuhkan Lampu Guna Mencari Siswa SMPN 1 Turi

Pencarian siswa SMPN 1 Turi Sleman  Yogyakarta yang terseret banjir di aliran Sungai Sempor, Wonokerto, Turi saat kegiatan Pramuka Jumat (21/2) sore, terkendala lokasi yang gelap.
Proses pencarian siswa SMPN 1 Turi korban terseret arus banjir Sungai Sempor, Sleman pada Jumat (21/2/2020). Foto: Antara/HO
Proses pencarian siswa SMPN 1 Turi korban terseret arus banjir Sungai Sempor, Sleman pada Jumat (21/2/2020). Foto: Antara/HO

Bisnis.com, JAKARTA - Pencarian siswa SMPN 1 Turi Sleman  Yogyakarta yang terseret banjir di aliran Sungai Sempor, Wonokerto, Turi saat kegiatan Pramuka Jumat (21/2) sore, terkendala lokasi yang gelap.

"Kondisi sudah malam dan gelap, kami harus menggunakan lampu penerangan untuk mencari para korban lainnya," kata Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Sleman Joko Supriyanto di lokasi, Jumat (21/2) malam.

Selain kondisi gelap, proses evakuasi juga terkendala kondisi hujan masih terus mengguyur lokasi kejadian.

Di lokasi juga telah tiba Bupati Sleman Sri Purnomo yang turut memantau perkembangan pencarian para korban.

Saat ini, proses pencarian ditunda untuk sementara karena Bupati Sleman Sri Purnomo, Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Sleman Joko Supriyanto dan tim gabungan masih berkoordinasi.

Joko Supriyanto mengatakan pihaknya memerlukan beberapa tambahan lampu penerangan.

"Kami membutuhkan lampu sorot untuk penerangan di area DAM Sungai Sempor," katanya.

Joko belum dapat memastikan saat ini jumlah korban yang selamat ataupun meninggal.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Bencana BNPB Agus Wibowo dalam siaran pers mengatakan siswa hanyut yang sudah ditemukan berjumlah enam orang. Empat orang diketemukan meninggal dunia, dua di antaranya sudah teridentifikasi atas nama Nur Azizah dan Arisma.

Mereka yang tergabung dalam kegiatan pramuka merupakan kelas 7 dan 8 dari SMP Negeri 1 Turi. Sebanyak 257 orang mengikuti kegiatan penyusuran Sungai Sempor tanpa melihat kondisi cuaca.

"Saat ini kondisi masih simpang siur terkait dengan data jumlah murid yang mengalami insiden," katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper