Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

2 Warga Solo Terinfeksi Corona setelah Hadiri Seminar di Bogor

Kedua pasien yang berusia 59 dan 58 tahun itu sama-sama mengikuti seminar di Bogor tersebut pada 25-28 Februari 2020.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. JIBI/BISNIS/Alif Nazzala Rizqi
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. JIBI/BISNIS/Alif Nazzala Rizqi

Bisnis.com, JAKARTA - Dua pasien positif virus corona atau Covid-19 yang di Solo, salah satunya meninggal pada Rabu (11/3/2020), setelah keduanya diketahui baru pulang dari Bogor, Jawa Barat, untuk mengikuti seminar.

Hal itu menjadi perhatian serius Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Wali Kota Solo F.X. Hadi Rudyatmo.

Jejak perjalanan dua pasien positif corona di Solo itu kali pertama disampaikan dr. Harsini, dokter spesialis penyakit paru-paru RSUD dr. Moewardi Solo dalam jumpa pers di Semarang, Kamis (12/3/2020).

Saat itu, hasil uji laboratorium kedua pasien tersebut belum keluar. Namun, dalam jumpa pers, Jumat (13/2/2020), keduanya dinyatakan positif corona. Awalnya mereka menderita batuk dan pilek setelah pulang dari sebuah seminar di Bogor.

Kedua pasien yang berusia 59 dan 58 tahun itu sama-sama mengikuti seminar di Bogor tersebut pada 25-28 Februari 2020. Sehari kemudian atau 29 Februari, mereka mulai menderita batuk dan pilek dan masuk dalam observasi.

Awalnya, mereka masuk ke salah satu RS di Solo sebelum dirujuk ke RS dr Moewardi Solo. Ganjar Pranowo mengaku belum mengetahui secara pasti seminar di Bogor tersebut. ”Ini yang sedang kita lacak. Mereka itu ikut seminar tentang apa,” tuturnya.

Namun, Ganjar mengaku langsung memerintahkan staf Dinkes Kota Solo untuk melakukan isolasi terhadap rumah pasien yang positif virus corona itu.

Dia juga memerintahkan petugas untuk melakukan pengecekan kesehatan terhadap orang-orang yang berhubungan secara langsung atau kontak fisik dengan pasien positif corona di Solo tersebut, termasuk petugas kesehatan.

Kepala DKK Solo Siti Wahyuningsih mengatakan riwayat bepergian pasien itu dicek mulai saat menjalani seminar di Bogor sampai kembali ke Solo dan diisolasi.

Menurutnya, pasien tersebut sempat menjalani pemeriksaan di salah satu rumah sakit swasta di Solo sebelum dirujuk ke RSUD Moewardi.

”Dia periksa mandiri karena merasa tidak sehat. Kami telusuri siapa saja yang sempat berkontak dengan pasien ini. Kami data siapa saja, kalau orang ini merasa tidak sehat maka harus segera periksa ke faskes. Kalau dia tidak merasa sakit, tetap harus karantina diri karena masa inkubasi 2-14 hari itu bisa saja tidak bergejala, tapi bisa menularkan virusnya ke orang lain,” katanya, Jumat siang (13/3/2020).

Siti mengaku sudah berkomunikasi dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor untuk mengecek siapa saja yang sempat bertemu dengan pasien positif corona di Solo tersebut, termasuk menelusuri keluarga, rekan kerja, maupun karyawan.

”Jadi yang meninggal ini adalah yang pertama periksa. Lalu, temannya yang sama-sama ikut seminar di Bogor ikut periksa. Lalu keduanya diisolasi. Mereka ‘kan pengusaha dan punya karyawan. Kami harus edukasi ke karyawannya juga,” ujarnya.

Wali Kota Solo, F.X. Hadi Rudyatmo, menyebut Pemerintah Kota lewat Dinas Kesehatan Kota (DKK) telah melacak riwayat kontak dua pasien isolasi RSUD dr. Moewardi. Hal ini dilakukan sebagai upaya antisipasi virus corona.

”Kami dapat informasi sore jelang malam itu langsung kami terjunkan tim ke lokasi yang kemungkinan dikunjungi dua pasien suspect corona tersebut,” ungkapnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : JIBI
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper