Bisnis.com, PURWOKERTO - Petugas Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Kepolisian Resor Kota (Polresta) Banyumas memantau kedatangan dan keberangkatan penumpang di Terminas Bus Tipe A Bulupitu, Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.
"Setiap harinya memang ada petugas kami yang membantu pihak Kemenhub (Kementerian Perhubungan) selaku pengelola Terminal Bus Tipe A Bulupitu," kata Kepala Satlantas Polresta Banyumas Komisaris Polisi Davis Busin Siswara di Purwokerto, Sabtu (28/3/2020).
Akan tetapi dalam satu pekan terakhir, kata dia, pemantauan yang dilakukan petugas Satlantas Polresta Banyumas di Terminal Bus Bulupitu lebih diintensifkan guna mengantisipasi kemungkinan terjadinya lonjakan kedatangan dan keberangkatan penumpang.
Dalam perkembangan lain, Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mencatat kurun waktu Februari hingga Sabtu, pukul 12.00 WIB, sebanyak 2.430 warga daerah itu pulang kampung dan masuk dalam kategori obsessive compulsive disorder (OCD) atau gangguan obsesif-kompulsif.
Mereka masuk kategori OCD karena pulang dari daerah yang dinyatakan terjangkit Covid-19. Mereka pulang dari Jakarta, Bogor, Bekasi, Surabaya, Malang, dan luar negeri, seperti Malaysia dan pulang umrah, namun mayoritas dari Jakarta dan Jawa Barat.
Adapun Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, akan mendirikan sembilan titik pos 'screening' karena gelombang pemudik ke wilayah ini sudah mencapai 2.030 orang dari daerah terjangkit Covid-19.
Baca Juga
Wakil Bupati Gunung Kidul Immawan Wahyudi di Gunung Kidul, Jumat (27/3/2020), mengatakan rencananya sembilan titik pos screening ditempatkan di pintu-pintu masuk wilayah ke Gunung Kidul.
"Nantinya pemudik akan dicek kondisi tubuhnya dan disemprot dengan desifeksi di titik-titik tersebut," kata Immawan.
Wakil Ketua Komisi D DPRD Jateng Hadi Santoso di Semarang, Jumat (27/3/2020), berharap lonjakan penumpang sudah terlihat di semua terminal di Jawa Tengah dan berdampak pada masyarakat di desa yang jauh dari sarana dan prasarana kesehatan.
"Di desa-desa pemudik belum bisa dikontrol secara ketat dan 14 hari karantina susah dilaksanakan," katanya.
Saat ini, lanjut dia, tercatat lebih dari 500 bus dan puluhan kereta api yang setiap hari memasuki Jawa Tengah dari Jabodetabek melalui 24 terminal tipe B, 21 terminal tipe A, sembilan stasiun kereta api yang berada di wilayah Jateng dengan tidak kurang dari 2.943 armada bus AKAP yang keluar masuk.