Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jateng Siapkan Rp1,4 Triliun untuk Penanganan Wabah Virus Corona

Anggaran tersebut diharapkan dapat disetujui oleh DPRD Jawa Tengah pada pekan depan.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meninjau Balai Besar Litbang Vektor dan Reservoir Penyakit (B2P2VRP) di Kota Salatiga. Kamis (26/3/2020). Foto: Humas Pemprov Jateng
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meninjau Balai Besar Litbang Vektor dan Reservoir Penyakit (B2P2VRP) di Kota Salatiga. Kamis (26/3/2020). Foto: Humas Pemprov Jateng

Bisnis.com, SEMARANG — Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menyiapkan dana Rp1,4 triliun sebagai anggaran penanganan wabah virus corona di wilayah tersebut.

Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo menargetkan keputusan terkait anggaran tersebut dapat diketok oleh DPRD Jateng pada pekan depan. Pasalnya, beberapa skenario penanganan wabah COVID-19 telah disiapkan.

"Setelah kami kalkulasi rinci, [anggaran respons pandemi virus corona] kami butuh Rp1,4 triliun minimal dan itu harus ada. Tidak boleh turun dari situ," ujarnya dalam keterangan resmi yang diterima Bisnis, Minggu (29/3/2020).

Ganjar melanjutkan dana tersebut rencananya diperuntukkan sebagai jaring pengaman sosial dan jaring pengaman ekonomi. Jaring pengaman itu sifatnya ada yang berupa langsung dikonsumsi seperti bantuan sembako untuk masyarakat miskin dan ada pula yang berupa pemberdayaan di mana masyarakat diajak bekerja.

Sebagai contoh, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng akan menjamin biaya kesehatan 1,8 juta orang yang belum masuk data masyarakat miskin. Kelompok ini adalah warga yang belum mendapat bantuan Program Keluarga Harapan (PKH), Kartu Indonesia Sehat (KIS), dan kelompok risiko rentan.

"Kami sedang menyiapkan seluruh skenario yang ada di Jateng terus, kami minta untuk membicarakan secara detail dan kami sudah punya rancangannya," sambung Ganjar.

Besaran anggaran ini juga masih bisa bertambah dengan back up anggaran dari APBD Kabupaten/Kota. Menurutnya, potensi penggeseran anggaran di kabupaten/kota untuk Pandemic Response sangat besar, salah satunya yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK).

"Cukup besar anggaran yang dimiliki mereka [kabupaten dan kota]. Kami akan memberikan petunjuk, di tempatmu ada dana sekian, DAK sekian dan boleh digeser ke sana. Segera lakukan," terang Ganjar.

Selain dua sumber anggaran tersebut, Pemprov Jateng menyatakan potensi yang masih bisa digerakkan berada di kekuatan kelompok masyarakat, perusahaan, hingga para filantropis. Sumber dana dana tersebut bisa digunakan sebagai jaring pengaman pada masyarakat yang tidak masuk dalam pendataan pemerintah.

Kelompok yang akan menjadi perhatian di antaranya perempuan kepala keluarga dan kelompok rentan, termasuk orang-orang yang kehilangan pekerjaan, serta para perantau yang sebelumnya bekerja di luar kota dan kini terlanjur berada di Jateng.

Dana desa pun dapat menjadi sumber dana yang dapat dioptimalkan. Ganjar berharap persebaran penularan COVID-19 di Jateng dapat ditekan jika seluruh potensi tersebut bisa bergerak serentak. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Edi Suwiknyo
Editor : Annisa Margrit
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper