Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ganjar Pranowo: Perantau Boleh Mudik, Tapi Ada Syaratnya

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo terus meminta perantau asal Jawa Tengah tidak pulang kampung. Permintaan itu disampaikan Ganjar guna menekan penyebaran virus Corona atau Covid - 19.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat meninjau Balai Besar Litbang Vektor dan Reservoir Penyakit (B2P2VRP) di Kota Salatiga. Kamis (26/3/2020). Foto: Humas Pemprov Jateng
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat meninjau Balai Besar Litbang Vektor dan Reservoir Penyakit (B2P2VRP) di Kota Salatiga. Kamis (26/3/2020). Foto: Humas Pemprov Jateng

Bisnis.com, SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo terus meminta perantau asal Jawa Tengah tidak pulang kampung. Permintaan itu disampaikan Ganjar guna menekan penyebaran virus Corona atau Covid - 19.

Ganjar yakin cara terbaik menahan laju penyebaran Covid-19 adalah mencegah orang-orang dari daerah zona merah menuju daerah Jateng.

Namun, kalau warga Jateng di perantauan terpaksa harus mudik, Ganjar menyebutkan dua syarat yakni mengisi data di aplikasi Siaga Mudik kemudian sampai kampung halaman bersedia dikarantina 14 hari.

"Jika tidak mau, silakan tetap di posisi masing-masing sampai wabah ini berakhir. Jaga kesehatan dan slalu pakai masker," kata Ganjar dikutip dari @ganjarpranowo, Rabu (8/4/2020).

Sementara itu Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Tengah telah melakukan rapid test atau tes cepat untuk mendeteksi virus Corona. Dari seluruh kabupaten dan kota di Jawa Tengah ada sekitar 6.200 orang yang telah menjalani tes ini dan 53 orang dinyatakan positif.

Kepala Dinkes Jateng Yulianto Prabowo menjelasakan mereka yang positif itu tersebar di seluruh kabupaten dan kota di Jawa Tengah dan sebagian merupakan tenaga medis. Namun demikian, pihaknya masih harus melakukan verifikasi lebih lanjut. Seperti halnya apakah mereka tertular saat sedang merawat pasien atau usai mengikuti kegiatan di luar.

“Tenaga medis yang kena ada. Tetapi belum kita rilis jumlah tenaga medis yang kena. Karena baru kita verifikasi lagi. Jadi positifnya itu, karena pas bekerja, merawat terus tertular, atau mengikuti suatu kegiatan. Contohnya mengikuti seminar kena, itu beda dengan apabila pas merawat pasien. Semua ini baru kita pilah-pilah,” tambahnya.

Diakui Yulianto melalui tes cepat itu akhirnya bisa menemukan kasus baru. Jawa Tengah telah menerima 8.400 alat tes cepat. Pengecekan menggunakan rapid test pun diprioritaskan kepada orang dalam pengawasan (ODP).

Yuli mengingatkan agar warga bisa menghindari paparan virus dengan berbagai cara. Mulai dari menjaga daya tahan tubuh, rajin cuci tangan, dan pakai masker. Termasuk pula makan dengan gizi seimbang dan menghindari makanan cepat saji. Selain itu, Yuli mengingatkan agar masyarakat berpikir optimistis dan tidak marah-marah.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Edi Suwiknyo
Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper