Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

105.000 Pemudik sudah Masuk Semarang sebelum Larangan Mudik Diterbitkan

Sebanyak 105.225 orang pemudik masuk ke Kota Semarang. Padahal, pemerintah sudah melarang warganya untuk melakukan mudik di tengah pandemi Virus Corona (Covid-19) yang tak kunjung usai.
Personel gabungan PT KAI, TNI, Polri, Dinas Perhubungan, dan Pramuka mengikuti Upacara Bela Negara dan Apel Gelar Pasukan Angkutan Natal dan Tahun Baru 2019, di Stasiun Tawang Semarang, Jawa Tengah, Rabu (19/12/2018)./JIBI-Triawanda Tirta Aditya
Personel gabungan PT KAI, TNI, Polri, Dinas Perhubungan, dan Pramuka mengikuti Upacara Bela Negara dan Apel Gelar Pasukan Angkutan Natal dan Tahun Baru 2019, di Stasiun Tawang Semarang, Jawa Tengah, Rabu (19/12/2018)./JIBI-Triawanda Tirta Aditya

Bisnis.com, SEMARANG - Sebanyak 105.225 orang pemudik masuk ke Kota Semarang. Padahal, pemerintah sudah melarang warganya untuk melakukan mudik di tengah pandemi Virus Corona (Covid-19) yang tak kunjung usai.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Semarang Endro P Martanto menuturkan, data tersebut merupakan hasil rekapitulasi kedatangan penumpang dalam kurun waktu 23 Maret hingga 22 April 2020.

Dia menjelaskan, data tersebut didapatkan dari jumlah penumpang yang turun di Stasiun Poncol Semarang ada 34.310 orang, di Stasiun Tawang Semarang ada 22.481 orang, di Terminal Mangkang Semarang ada 3.227 orang.

Selanjutnya, penumpang yang turun di Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani Semarang ada 41.850 orang, di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang ada 2.871 orang, serta tambahan khusus santri ada 156 orang.

"Dari data tersebut terlihat bahwa kedatangan pemudik terbanyak melalui jalur bandara, disusul via terminal, dan pelabuhan," kata Endro Kamis (23/4/2020).

Sementara itu lanjut dia, dari segi waktu kedatangan, jumlah pemudik harian di bulan Maret terbilang lebih banyak di banding bulan April. "Dalam sehari ada 5.000 - 8.000-an pemudik di bulan Maret. Adapun di bulan April hanya kisaran 1.000 - 2.000-an perharinya," tambahnya.

Kendati jumlahnya sudah cukup banyak, dia menegaskan bahwa kebijakan yang diterapkan di Kota Semarang kurang lebih sama dengan-daerah lain.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Sutarno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper