Bisnis.com, Semarang - Wabah covid-19 menghancurkan seluruh kegiatan industri khususnya industri kecil ternyata terbantahkan. Di Jawa Tengah, beberapa industri kecil dan menengah masih bisa tumbuh bahkan tetap ekspor ke luar negeri di tengah pandemi.
Di Kota Tegal, ada salah satu industri kecil menengah yang masih eksis bernama PT Altatex Jaya yang ada di Jl Kauman Tengah. Industri yang bergerak di bidang tekstil dengan produk utama sarung goyor ini bahkan masih tetap ekspor ke beberapa negara Timur Tengah. Tak hanya itu, ada pula UKM produksi batik tulis Cempaka Mulya yang tetap berproduksi. Dengan 200 pekerja, UKM itu masih berproduksi dan menerima pesanan dari luar.
Untuk industri sarung goyor, industri ini dijalankan dua kakak beradik bernama Fahmi Lukman dan Nabil Lukman ini masih berjalan sampai saat ini. Meski pasar Jeddah Arab Saudi tutup karena lockdown, namun pasar lain masih bagus.
"Di Dubai, Kenya dan Somalia masih menerima. Kami sampai sekarang masih tetap ekspor ke negara-negara itu," kata Fahmi, dalam keterangan resmi Kantor Gubernur Jawa Tengah, Kamis (7/5/2020).
Menurutnya, covid-19 ini memang memukul penjualan dalam negeri. Namun untuk ekspor, pangsa pasar tetap terbuka.
"Bahkan karena pesanan meningkat, kami sampai kesulitan mencari karyawan. Akhirnya, kami melakukan pelatihan dan memberdayakan saudara-saudara yang ada di Lembaga Pemasyarakatan," terangnya.
Fahmi mengatakan sudah menekuni bisnis itu sejak 2012 lalu. Meski naik turun, namun saat ini perusahaan itu bisa menghidupi banyak karyawan.
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo yang melakukan kunjungan kerja ke Kota Tegal menyempatkan untuk mampir. Ganjar melihat sendiri, bagaimana industri sarung goyor di Kota Tegal itu masih berproduksi, bisa ekspor bakan sampai kekurangan pegawai.
"Saya senang, di tengah kondisi ini masih ada industri kecil yang tetap berjalan bahkan ekspor. Ini bagus sekali, masih beroperasi dan merekrut karyawan," kata Ganjar melalui siaran persnya.
Ganjar meminta kepala daerah lain untuk mencari industri besar, kecil dan menengah yang masih bisa berproduksi, khususnya mereka yang ekspor. Kepada para kepala daerah se Jateng, Ganjar minta mendorong industri yang masih berjalan itu.
"Kalau di tempat lain ada yang seperti ini, tolong dibantu habis-habisan. Didorong habis-habisan agar ekonomi tumbuh. Apalagi ini ekspor, bisa meningkatkan devisa kita," imbuhnya.
Menurut Ganjar, setelah fokus pada persoalan sosial dan kesehatan, saat ini pihaknya fokus pada aspek kesenian dan bisnis ekonomi. Untuk kesenian, beberapa sudah jalan dengan menggandeng seniman di Jateng tampil online di Panggung Kahanan yang ada di rumah dinasnya.
"Nah sekarang saya dorong aspek bisnis ekonomi. Karena ekonomi Jateng pertumbuhannya saat ini menurun drastis, sampai separuh lebih dari 5 persen menjadi 2,6 persen. Ini bahaya dan harus ditindaklanjuti," terangnya.
Karena bahaya, untuk itu aspek ekonomi ia perhatikan. Beberapa indutri yang masih bisa berjalan, akan diberikan dorongan. Tentunya, protokol kesehatan harus tetap dilaksanakan.
"Apalagi yang masih bisa ekspor ini, harus kita dorong. Ini yang bisa menumbuhkan ekonomi kita," tegasnya.
Pihaknya juga sedang menyiapkan untuk membantu industri mikro lain. Dengan Jaring Pengaman Sosial ditambah Jaring Pengaman Ekonomi yang disiapkan, diharapkan mereka para industri kecil dan mikro bisa tetap produktif di rumah.
"Mereka selama tiga bulan minimal terus dilatih agar bisa lebih produktif. Kami juga minta kepada perusahaan yang masih bisa jalan, agar bisa kerjasama dengan para industri kecil yang ada disekitarnya. Sehingga kita bisa bersama-sama melawan corona," katanya.