Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

300 Orang Positif Tertular Virus Corona di Klaster Industri Semarang

Nama perusahaan itu tidak disebutkan, hanya 3 perusahaan yang menjadi klaster penularan Covid-19 itu terdiri atas perusahaan garmen, perusahaan migas, dan badan usaha milik negara (BUMN).
Seorang tenaga kesehatan melepaskan sarung tangan medis usai mengambil sampel untuk tes usap (swab) COVID-19 massal di Pasar Sukaramai, Kota Pekanbaru, Riau, Jumat (26/6/2020). Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan mencatat total limbah medis infeksius di Indonesia hingga 8 Juni 2020 mencapai lebih dari 1.100 ton yang harus dimusnahkan secara khusus karena tergolong limbah B3 dan berpotensi jadi sumber penularan Virus Corona baru ANTARA FOTO/FB Anggoro
Seorang tenaga kesehatan melepaskan sarung tangan medis usai mengambil sampel untuk tes usap (swab) COVID-19 massal di Pasar Sukaramai, Kota Pekanbaru, Riau, Jumat (26/6/2020). Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan mencatat total limbah medis infeksius di Indonesia hingga 8 Juni 2020 mencapai lebih dari 1.100 ton yang harus dimusnahkan secara khusus karena tergolong limbah B3 dan berpotensi jadi sumber penularan Virus Corona baru ANTARA FOTO/FB Anggoro

Bisnis.com, SEMARANG –  Sebanyak 300 orang tertular Virus Corona di tiga perusahaan yang menjadi klaster industri di Semarang, Jawa Tengah (Jateng).

Nama perusahaan itu tidak disebutkan, hanya 3 perusahaan yang menjadi klaster penularan Covid-19 itu terdiri atas perusahaan garmen, perusahaan migas, dan badan usaha milik negara (BUMN).

Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, Abdul Hakam, mengatakan klaster ini pertama kali terdeteksi melalui laporan salah satu perusahaan, yang memiliki karyawan reaktif setelah mengikuti rapid test Virus Corona.

Ternyata setelah ditelusuri, jumlah karyawan yang positif Covid-19 mencapai ratusan.

"Kurang lebih 300-an dari total yang positif di 3 perusahaan itu," kata Hakam, Jumat (10/7/2020).

Sebagian besar karyawan yang positif Covid-19 itu merupakan orang tanpa gejala (OTG). Kini mereka menjalani karantina di rumah, tempat isolasi milik pemerintah, dan tempat isolasi milik perusahaan.

"Kondisinya saat ini sudah ada yang sembuh. Update Kamis kemarin sekitar 35 orang sembuh,” katanya.

ganjar pranowo
ganjar pranowo

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo./Antara

Hakam menduga tingginya penularan di klaster ini lantaran protokol kesehatan di tiga industri itu tidak berjalan baik. Seperti ketika waktu istirahat kerja tidak diterapkan aturan menjaga jarak yang ketat. Kini ketiga industri itu ditutup sementara.

Adapun Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta kepala-kepala daerah membentuk gugus tugas penanggulangan Covid-19 di kawasan industri guna mencegah meluasnya penularan penyakit yang disebabkan oleh Virus Corona tipe baru itu di area industri.

"Tidak hanya di Kota Semarang, karena banyak daerah di Jateng yang memiliki kawasan industri. Sekarang di kawasan-kawasan industri, saya minta dibuat gugus tugas khusus," katanya di Semarang.

Gugus penanggulangan Covid-19 di kawasan industri, menurut dia, antara lain akan memastikan penerapan protokol kesehatan dalam kegiatan industri serta melakukan upaya-upaya lain untuk mencegah penularan Covid-19.

"Kami nanti akan ikut terlibat dalam membantu supervisi. Saya minta ini segera diterapkan oleh semua kepala daerah di Jateng," kata Ganjar.

Dikatakan, penularan Virus Corona di dua dari tiga perusahaan yang menjadi klaster penularan sudah terkendali.

"Dua perusahaan itu sudah lama, sejak Juni, jadi relatif terkendali. Tinggal satu perusahaan yang menjadi pengawasan khusus kami. Mereka kami minta memperbaiki protokol kesehatannya, orang-orang yang terkena Covid-19 dan lingkungannya di-off-kan dan dilakukan tindakan. Saya minta dalam minggu ini semuanya sudah diperbaiki," tambah Ganjar.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Nancy Junita
Sumber : Antara, Tempo.Co
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper