Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Liburan Panjang, Warga Kota Semarang Diimbau tak Keluar Rumah

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Semarang himbau masyarakat agar tetap berada di rumah untuk mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19.
Puluhan Warga dihukum membersikan Taman Makam Pahlawan (TPM) Giri Tunggal Kota Semarang dan menjalani rapid test, Senin 28 September 2020./Bisnis-Alif Nazzala Rizqi
Puluhan Warga dihukum membersikan Taman Makam Pahlawan (TPM) Giri Tunggal Kota Semarang dan menjalani rapid test, Senin 28 September 2020./Bisnis-Alif Nazzala Rizqi

Bisnis.com, SEMARANG - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Semarang himbau masyarakat agar tetap berada di rumah untuk mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19.

Hal tersebut dilakukan karena pada pekan depan terjadi gabungan tanggal merah peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang jatuh pada tanggal 29 serta cuti bersama pada tanggal 28 dan 30 Oktober 2020. Sehingga terjadi libur panjang pada hari Rabu, Kamis, dan Jumat.

Kepala Dinkes Kota Semarang, dr. Hakam menghimbau agar warga Semarang tetap menahan diri melakukan perjalanan wisata dan tetap patuh pada protokol kesehatan.

"Libur panjang minggu depan mohon bisa dimanfaatkan dengan bijak oleh masyarakat terutama warga Semarang. Banyak istirahat di rumah saja dan olahraga agar tetap fit. Misal ingin beraktifitas agar tidak bosan bisa melakukan aktifitas yang bisa dilakukan bersama keluarga di rumah," terangnya Kamis (22/10/2020).

Meskipun kasus Covid-19 di Semarang grafiknya mulai menurun seminggu terakhir ini, antisipasi penularan Covid-19 pasca libur panjang tetap dilakukan jajaran pemerintah Kota Semarang.

Terutama bagi para pendatang atau sebaliknya warga Semarang yang melakukan perjalanan ke luar kota akan diskrining secara ketat.

"Tapi kalo bisa ya sudahlah liburan tetap di dalam kota saja. Beberapa tempat wisata local sudah mulai dibuka dan menerapkan protokol kesehatan kok. Nggak perlulah jalan-jalan ke luar kota dulu," ungkapnya.

Saat ini kota Semarang masuk kategori zona resiko sedang, update data kasus terbaru per 22 Oktober pukul 15.00 WIb kasus aktif yang ada di Kota Semarang sejumlah 312 warga Semarang dan 113 luar Semarang, sehingga total yang masih aktif saat ini 425 kasus masih dalam perawatan.

"Ada 12 indikator dalam perhitungan zonasi. Semarang sudah masuk zona resiko sedang saat ini dan harus ditingkatkan menjadi zona resiko rendah atau warna kuning. Semoga libur panjang kali ini tidak berdampak pada penambahan kasus baru atau lonjakan, sehingga berangsur-angsur Semarang bisa mencapai zona hijau segera," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Sutarno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper