Bisnis.com, SEMARANG – Kabupaten Tegal mulai dilirik investor dalam negeri. Pasalnya, pada peringkat realisasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) daerah ini sepanjang Kuartal III 2020 berada pada peringkat pertama se-Jawa Tengah.
Kepala Dinas Penanaman Modal Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Jawa Tengah Ratna Kawuri mengatakan periode yang sama di tahun sebelumnya, Kabupaten Cilacap masih menduduki peringkat pertama. Namun, di tahun 2020 ini Kabupaten Cilacap berada di posisi keempat. Di bawah Kabupaten Grobogan dan Kota Semarang yang masing-masing berada di peringkat ketiga dan kedua.
Secara kumulatif perkembangan investasi di Jawa Tengah pada Kuartal I – III 2020 telah mencapai angka Rp37,53 triliun. Dengan rincian realisasi PMDN sebesar Rp22,79 triliun dan realisasi Penanaman Modal Asing (PMA) di Rp14,73 triliun.
Artinya, capaian pada periode ini berada di angka 139 persen dari target yang ditentukan. Meskipun demikian, apabila dibandingkan pada periode yang sama di tahun 2019 lalu, terjadi penurunan capaian investasi senilai Rp9,71 triliun.
“Ini saya pikir linear ya dengan kondisi Covid-19 yang kita alami di 2020, tekanannya luar biasa terkait di FDI-nya [Foreign Direct Investment]. PMDN ini naik luar biasa,” ungkap Ratna.
DPMPTSP Jateng juga mencatat realisasi PMA pada Kuartal I – III 2020 yang lebih rendah dari periode yang sama pada tahun sebelumnya (ctc). Dimana pada Kuartal I – III 2019, realisasi PMA di Jawa Tengah mencapai Rp32,26 triliun. Namun, pada tahun 2020 ini jumlah serapan tenaga kerja dari 2.115 proyek PMA di Jawa Tengah meningkat drastis.
Pada Kuartal I – III 2020, proyek PMA mampu menyerap 82.801 Tenaga Kerja Indonesia dan 463 Tenaga Kerja Asing. Sementara pada Kuartal I – III 2019, serapan TKI dari proyek PMA tercatat di angka 37.116 dan TKA terserap sebanyak 435 orang.
“Karena PMA ini bersifat padat karya sehingga serapan tenaga kerjanya juga cukup besar” jelasnya.