Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bambang Brodjonegoro Tekankan Peran Penting Ristek untuk Pertumbuhan Ekonomi

Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional (Kemenristek/BRIN) menggelar rapat kerja tentang evaluasi kinerja riset dalam negeri, Jumat (27/11/2020) di Yogyakarta. Rapat ini juga membahas outlook riset untuk tahun 2021.
Bambang Brodjonegoro, Menteri Riset dan Teknologi sekaligus Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional, memberikan sambutan dalam Rapat Kerja Kementerian Ristek/BRIN 2020 pada Jumat (27/11/2020) di Yogyakarta./Bisnis-Muhammad Faisal Nur Ikhsan
Bambang Brodjonegoro, Menteri Riset dan Teknologi sekaligus Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional, memberikan sambutan dalam Rapat Kerja Kementerian Ristek/BRIN 2020 pada Jumat (27/11/2020) di Yogyakarta./Bisnis-Muhammad Faisal Nur Ikhsan

Bisnis.com, YOGYAKARTA – Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional (Kemenristek/BRIN) menggelar rapat kerja tentang evaluasi kinerja riset dalam negeri, Jumat (27/11/2020) di Yogyakarta. Rapat ini juga membahas outlook riset untuk tahun 2021.

Menristek/BRIN Bambang Brodjonegoro, menyampaikan urgensi untuk menyelaraskan kinerja riset dan inovasi di Indonesia dengan kebutuhan pembangunan.

“Pembangunan nasional membutuhkan perencanaan sektoral untuk mengintegrasikan langkah-langkah yang terpadu dan terintegrasi, khususnya antar kementerian dan lembaga, untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pelaksanaannya,” jelas Bambang.

Oleh karena itu, menurutnya peran Rencana Induk Riset Nasional (RIRN) Tahun 2017 – 2045 menjadi cukup penting dalam memberikan arahan sekaligus menjadi acuan peneliti serta perguruan tinggi.

Ia juga menjelaskan bahwa integrasi riset ini merupakan modal awal untuk melewati jebakan negara berpenghasilan menengah. Menyinggung Sasaran Pokok Pembangunan IPTEK Indonesia 2020-2024, Bambang mengungkapkan cita-cita peningkatan kontribusi iptek dalam pembangunan ekonomi yang berkelanjutan. Sehingga diharapkan, target pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,4 – 6 persen di tahun 2024 dapat terealisasi.

Pengembangan Research Power-House menjadi langkah yang akan dilakukan. Langkah ini mencakup peningkatan kuantitas dan kapabilitas sumber daya manusia, pengembangan dan penguatan infrastruktur penelitian dan pengembangan, serta pengembangan jaringan kerjasama riset dalam dan luar negeri.

Sinergi antar lembaga perguruan tinggi, industri, dan pemerintah atau sinergi triple-helix pun akan terus dilanjutkan sebagai usaha mendorong komersialisasi hasil riset. “Sinergikan riset inovasi nasional untuk hasil yang lebih dalam,” tegas Bambang.

PRN 2020-2024 menetapkan sembilan fokus riset yang diharapkan dapat menjawab berbagai isu strategis, yaitu: pangan, energi, kesehatan, transportasi, rekayasa keteknikan, pertahanan keamanan, kemaritiman, sosial-humaniora – pendidikan – seni dan budaya, serta multidisiplin lintas sektoral.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper