Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menristek Gandeng UGM Kembangkan Vaksin Merah-Putih

Menristek/BRIN juga meninjau Mobile BSL-2 yang telah tiba di Yogyakarta. Kendaraan ini berfungsi untuk membantu pengujian sampel Covid-19.
Menristek/Badan Ristek dan Inovasi Nasional (BRIN) Bambang Brodjonegoro./Antara-Puspa Perwitasari
Menristek/Badan Ristek dan Inovasi Nasional (BRIN) Bambang Brodjonegoro./Antara-Puspa Perwitasari

Bisnis.com, YOGYAKARTA – Bambang Brodjonegoro, Menteri Riset dan Teknologi / Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), secara resmi menggandeng Universitas Gadjah Mada sebagai bagian dari tim pengembangan Vaksin Merah-Putih.

Lewat Surat Keputusan tentang Pelaksana Harian Tim Nasional Percepatan Pengembangan Vaksin Covid-19, UGM secara resmi telah bergabung bersama enam lembaga lainnya. Lembaga tersebut antara lain LBM Eijkman, Unair, LIPI, UI, ITB, dan Unpad.

“Kebutuhan vaksin ini tidak hanya untuk tahun 2021, namun juga untuk tahun 2022 dan selanjutnya. Tentunya, ini kebutuhan yang sangat besar, mengingat populasi Indonesia mencapai 270 jiwa dan perlu adanya booster vaksin atau revaksinasi,” jelas Bambang, Jumat (18/12/2020).

Dalam kegiatan tersebut, Menristek/BRIN juga meninjau Mobile BSL-2 yang telah tiba di Yogyakarta. Kendaraan ini berfungsi untuk membantu pengujian sampel Covid-19. Mobile BSL-2 ini diberangkatkan dari Jakarta untuk kemudian melakukan perjalanan ke beberapa daerah di Indonesia, termasuk ke Bali dan Jombang.

Untuk membantu penanganan sekaligus pencegahan Covid-19 di DIY, secara simbolis Bambang juga menyerahkan beberapa produk inovasi kepada Pemerintah Provinsi DIY. Beberapa produk inovasi yang diserahkan antara lain: 4.000 pcs Rapid Test RI-GHA, 3 unit robot pelayanan kesehatan RAISA, 60.000 pcs stick flocked swab UI, dan paket imunitas yang berisikan wedang uwuh, the jahe, Virgin Coconut Oil, Vitamin OST-D, minyak kayu putih, Curcuma Pro, permen Cajuput, dan Teh Dia. Produk tersebut diserahkan kepada Sri Sultan Hamengku Buwono X selaku Gubernur DIY.

Penyerahan produk inovasi tersebut diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap hasil riset dan inovasi dalam negeri. Sehingga, pengembangan dan penggunaannya dapat dilakukan dengan lebih masif dan bermanfaat dalam kehidupan masyarakat.

”Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi negara maju pada tahun 2045 dengan membumikan hasil riset dan inovasi sehingga dapat bermanfaat bagi masyarakat. Oleh karena itu, mulai dari sekarang kita perlu membangun ekosistem riset dan inovasi yang solid, sehingga dapat mengurangi ketergantungan akan impor,” ujar Bambang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper