Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pendapatan Petani Jateng Terpengaruh Penurunan Harga Gabah

Penurunan NTP dan NTUP ini terjadi akibat perkembangan harga gabah di tingkat petani. Tercatat, harga gabah di tingkat petani mengalami penurunan baik secara month-to-month ataupun year-on-year.
Petani menampih gabah. /Antara
Petani menampih gabah. /Antara

Bisnis.com, SEMARANG – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Tengah mencatat penurunan Nilai Tukar Petani (NTP) dan Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUP). Pada Desember 2020 lalu, NTP berada di angka 101,49 poin atau mengalami penurunan 0,69 poin (mtm).

“Penurunan ini disebabkan oleh beberapa komoditas makanan yang dihasilkan tanaman pangan maupun tanaman hortikultura,” jelas Sentot Bangun Widoyono, Kepala BPS Provinsi Jawa Tengah, Senin (4/1/2021).

Subsektor tanaman pangan dan hortikultura memang paling terdampak atas penurunan ini. Tercatat, subsektor tanaman pangan mengalami penurunan NTP sebesar 0,82 poin. Sementara pada subsektor hortikultura penurunan NTP mencapai 1,87 poin. BPS Provinsi Jawa Tengah mencatat kinerja positif pada subsektor usaha pertanian lainnya.

Pada Desember 2020, tanaman perkebunan rakyat mengalami kenaikan NTP sebesar 0,43 poin. Sementara subsektor peternakan tumbuh 0,24 poin. Di sisi lain, subsektor usaha perikanan mengalami kenaikan paling signifikan di antara keduanya. Yaitu sebesar 0,92 poin.

Tren yang sama juga terlihat pada indikator NTUP di Jawa Tengah. Penurunan NTUP juga terjadi pada dua subsektor yang alami penurunan NTP. Subsektor tanaman pangan misalnya, pada Desember 2020 lalu mengalami penurunan 0,51 poin dibandingkan bulan sebelumnya. Sementara subsektor hortikultura juga mengalami penurunan hingga 1,63 poin dibandingkan bulan November 2020.

Menurut Sentot, penurunan NTP dan NTUP ini terjadi akibat perkembangan harga gabah di tingkat petani. Tercatat, harga gabah di tingkat petani mengalami penurunan baik secara month-to-month ataupun year-on-year.

“Di tingkat penggilingan terjadi penurunan, meskipun nilai atau angkanya masih relatif lebih baik dibandingkan dengan di tingkat petani. Penurunannya juga tidak setajam di tingkat petani,” jelasnya.

Rata-rata harga gabah di tingkat petani di Jawa Tengah pada bulan Desember 2020 mengalami penurunan. Gabah Kering Panen (GKP) berada di harga Rp4.754,69/kg atau mengalami penurunan 0,45 persen (mtm). Apabila dibandingkan secara year-on-year, terjadi penurunan harga hingga 10,33 persen.

Harga Gabah Kering Giling (GKG) berada di angka Rp5.384,22/kg. Berdasarkan data BPS Provinsi Jawa Tengah, terjadi penurunan hingga 2,26 persen apabila dibandingkan dengan bulan November 2020 yang sempat menyentuh harga Rp5.508,82/kg.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper