Bisnis.com, SEMARANG - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Kota Semarang memperkirakan bahwa puncak musim hujan 2020/2021 akan terjadi pada bulan Februari.
Berdasarkan rilis tertanggal 5 Februari 2021, intensitas curah hujan akan berkisar di angka 301 – 500 mm. Curah hujan di atas normal diperkirakan akan turun di beberapa wilayah selatan dan timur Jawa Tengah.
Curah hujan dengan intensitas sangat tinggi diperkirakan akan terjadi di Pekalongan, Purbalingga, Banjarnegara, Batang, sebagian wilayah Wonosobo, sebagian wilayah Jepara dan Kudus, serta sebagian wilayah Karanganyar dan Wonogiri.
Sementara itu, curah hujan menengah diperkirakan terjadi di daerah Pati, Rembang, dan Blora. Untuk Kabupaten dan Kota Semarang, hujan diperkirakan akan turun dengan intensitas tinggi selama Februari ini.
Masyarakat diminta untuk mewaspadai resiko bencana yang terjadi akibat tingginya curah hujan tersebut. “Masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrim yang menyebabkan terjadinya potensi bencana hidrometeorologi berupa banjir, banjir bandang, tanah longsor, angin kencang, dan putting beliung,” jelas Sukasno, Kepala Stasiun Klimatologi Semarang.
Tingginya curah hujan tersebut juga meningkatkan resiko bencana tanah longsor, khususnya di daerah dengan potensi gerakan tanah yang tinggi. Pada Bulan Januari lalu, BMKG mencatat beberapa daerah dengan potensi gerakan tanah menengah – tinggi di Jawa Tengah. Daerah tersebut antara lain sebagian Kota Semarang, sebagian Kabupaten Cilacap, bagian tenggara Kabupaten Banyumas, bagian barat daya Kabupaten Kebumen, bagian timur Kabupaten Temanggung, sebagian kecil Kabupaten Magelang, sebagian Kabupaten Wonogiri, bagian selatan Kabupaten Grobogan, sebagian kecil Kabupaten Pati, dan sebagian kecil Kabupaten Blora.
Baca Juga
Pada bulan Januari lalu, BMKG mencatat 419 kejadian kebencanaan yang terjadi di Jawa Tengah. Tanah longsor menjadi kejadian bencana yang paling sering terjadi di bulan Januari. Tercatat, ada 226 kejadian bencana tanah longsor dengan taksiran kerugian mencapai Rp1.163.959.000.
Sebelumnya, pada Sabtu lalu (6/2/2021), tingginya curah hujan di Kota Semarang mengakibatkan 9 wilayah tergenang banjir. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang mencatat daerah yang tergenang banjir tersebut adalah Kecamatan Tugu, Ngaliyan, Semarang Barat, Semarang Utara, Semarang Tengah, Semarang Timur, Genuk, Pedurungan, dan Gayamsari.