Bisnis.com, SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengungkapkan program vaksinasi virus corona gelombang kedua akan ditujukan kepada lansia dan orang-orang masyarakat yang bekerja di pusat keramaian.
Adapun jumlah vaksin virus corona yang tiba di Jawa Tengah untuk gelombang kedua pada Minggu (22/2/2021) sebanyak 1,4 juta dosis vaksin. “Jadi sampai dengan kemarin kita sudah mendapatkan informasi akan datang vaksin untuk pelayan publik sama kelompok lansia,” ujar Ganjar.
Ganjar menuturkan ada beberapa skenario yang disiapkan untuk distribusi vaksin gelombang II ini. Selain untuk pelayan publik dan lansia, vaksin juga akan diberikan untuk kelompok masyarakat seperti pasar. Hal ini, seperti yang sebelumnya dilakukan di Pasar Tanah Abang, Jakarta.
“Nanti kita akan coba beberapa kelompok masyarakat seperti pasar. Seperti kemarin pak Presiden melihat di Tanah Abang Jakarta, kita akan coba di Solo. Sehingga nanti harapannya akan lebih banyak (sasarannya),” tutur Ganjar.
Selain persiapan menyambut kedatangan vaksin, Ganjar mengatakan pihaknya juga sedang menyiapkan titik pelaksanaan vaksin untuk pelayan publik. Harapannya, dengan titik-titik yang disiapkan tersebut proses vaksinasi pada pelayan publik yang jumlahnya ribuan akan berlangsung cepat.
“Jadi target kita cepat. Harusnya tidak sulit karena datanya sudah ada, lokasinya sedang disiapkan, nanti tinggal kapasitas yang ada kita mau itu dioptimalkan, maka ini soal cerita mekanisme menyusun,” ujarnya.
Baca Juga
Selain Solo, lanjut Ganjar, Kota Semarang juga dipilih untuk pelaksanaan vaksinasi bagi kelompok masyarakat pasar. Pertimbangannya, adalah pusat keramaian dan kegiatan ekonomi.
Di sisi lain, usulan pasar ini juga sudah lama disiapkan. Yakni saat dirinya dipanggil dalam rapat bersama 5 Gubernur lain dengan Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu.
“Maka dulu waktu kita rapat di Jakarta di istana dengan 5 Gubernur, setelah pak presiden bicara pasar, kita usulkan juga beberapa kelompok masyarakat yang lain, supir, pedagang keliling terus ada usulan guru tapi guru kan sudah masuk pelayan publik, tokoh agama termasuk yang ada di pesantren, para pendeta dan sebagainya yang tiap hari ketemu dengan orang itu jadi prioritas.”
“Waktu itu Pak Presiden bilang, ‘pak gub ke saya, siapkan itu pasarnya’, ya pak gimana kalau Solo sama Semarang, gitu jadi kita siapkan dua skenario itu,” katanya. (k28)