Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemkot Semarang Rencanakan Pembelajaran Tatap Muka pada Juli

Komitmen sekolah atas penerapan SOP kesehatan seperti memperbanyak wastafel, serta tata kelola kapasitas siswa.
Ilustrasi Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ)./Antara-Feny Selly
Ilustrasi Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ)./Antara-Feny Selly

Bisnis.com, SEMARANG - Pemerintah Kota Semarang mempersiapkan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) yang mungkin akan dimulai pada bulan Juli 2021.

Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mengatakan persiapan yang dilakukan mencakup vaksinasi para tenaga pendidik baik sekolah negeri dan swasta yang saat ini telah rampung di tahap kedua.

Menurutnya, komitmen sekolah atas penerapan SOP kesehatan seperti memperbanyak wastafel, serta tata kelola kapasitas siswa.

“Meski tenaga pengajar nantinya sudah divaksin, tetapi protokol kesehatan harus tetap dipatuhi, yang kemudian harus diatur adalah terkait pembatasan kapasitas ruang kelas. Kalau butuh ruang banyak bagaimana? ya nanti kita lihat apakah bisa pagi siang, atau satu hari masuk satu hari off, dan sebagainya,” kata Hendi sapaan akrabnya Rabu (10/3/2021).

Lebih lanjut Hendi meminta pihak sekolah supaya dapat segera mempersiapkan rencana pembelajaran tatap muka dengan menyesuaikan kondisi sekolah dan para siswa, baik dalam hal vaksinasi, sarana pra sarana, penerapan protokol dan juga sistem pembelajaran tatap muka.

Di sisi lain, Hendi menekankan pentingnya masing-masing sekolah mempersiapkan pembelajaran tatap muka ini dengan baik dengan segera. Apalagi berjalan tidaknya kegiatan pembelajaran tatap muka dengan aman, nyaman, dan sehat sangat ditentukan oleh para guru dan pendidik, selain dirinya juga berharap para orang tua murid juga dapat mengedukasi putra - putrinya.

Pasalnya, menurut Dinas Kesehatan Kota Semarang, siswa - siswi yang di bawah usia 18 tahun masih belum bisa mendapatkan vaksin.

"Belum boleh siswanya (divaksin), kekuatannya di para pendidik. Karena memang belum boleh, minimal 18 tahun. (Siswa) SD-SMP kan belum (boleh divaksin)," kata Hendi.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Semarang Gunawan Saptogiri mengatakan bahwa skema pembatasan kapasitas ini nantinya tergantung dari sekolah dan jumlah siswa per kelas.

“Baik skema ganjil genap, atau pagi siang atau selang hari nanti tetap disesuaikan dengan kondisi sekolah dan kelas masing-masing. Yang jelas implementasi pembelajaran tatap muka ini akan dilakukan secara bertahap dengan terus melakukan evaluasi,” katanya. (k28)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Alif Nazzala R.
Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper