Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pakar Virologi UGM: Tak Perlu Persiapan Khusus Sebelum Vaksin

Tidak ada persiapan khusus yang perlu dilakukan masyarakat. Penggunaan obat pereda nyeri dan obat anti alergi juga tidak disarankan sebelum atau sesudah melakukan vaksinasi.
Salah satu peserta vaksinasi untuk karyawan dan dosen di wilayah Jakarta, Jumat (12/3/2021)./Istimewa
Salah satu peserta vaksinasi untuk karyawan dan dosen di wilayah Jakarta, Jumat (12/3/2021)./Istimewa

Bisnis.com, YOGYAKARTA – Pakar virologi dan imunologi UGM, Mohamad Saifudin Hakim, mengingatkan kepada masyarakat bahwa tidak ada persiapan khusus yang perlu dilakukan sebelum melakukan vaksinasi Covid-19.

“Sebenarnya tidak ada persiapan spesifik yang mesti dilakukan dari sisi medis, misalnya harus konsumsi makanan, minuman, atau obat tertentu,” jelasnya dalam keterangan resmi, Jumat (12/3/2021).

Saifudin juga menambahkan bahwa meskipun tidak perlu persiapan khusus, calon penerima vaksin mesti memperhatikan beberapa hal. Sepertinya dengan menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh.

Calon penerima vaksin juga mesti beristirahat dengan cukup, salah satunya dengan menghindari kegiatan berat yang mengakibatkan kelelahan sehingga kondisi tubuh dalam keadaan prima.

“Jangan lupa untuk tetap patuh menerapkan protokol kesehatan 5M, yaitu memakai masker, mencuci tangan dengan sabun di air mengalir, menjaga jarak, menghindari kerumunan, serta membatasi mobilitas,” tambahnya.

Pesan tersebut disampaikan seiring dengan pelaksanaan vaksinasi di berbagai daerah di Indonesia. Di Jawa Tengah, misalnya, vaksinasi tahap kedua telah dilaksanakan dengan menyasar 450 ribu pelayan publik, seperti ASN, TNI, Polri, pejabat BUMD, wartawan, atlet, hingga pedagang pasar.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Wonogiri, Adi Dharma, menjelaskan bahwa pada vaksinasi tahap ketiga, masyarakat lansia bakal menjadi sasaran utama penerima vaksin.

“Sasaran lansia ini kita punya database-nya jadi Kementerian Kesehatan serta Kemendagri sebanyak lebih dari 208 ribu (orang) untuk kelompok sasaran lansia di Wonogiri,” jelasnya.

Pelaksanaan vaksinasi pada kelompok lansia tersebut juga memiliki tantangan tersendiri. Pasalnya, menurut Adi, kelompok masyarakat ini rentan memiliki kasus penyakit lain seperti hipertensi, stroke, penyakit jantung, hingga diabetes. Oleh karena itu, Dinas Kesehatan Kabupaten Wonogiri akan melakukan scoring.

“Lansia yang memiliki mobilitas tinggi, atau juga lansia yang mudah terorganisir seperti dalam PWRI, veteran, purnawirawan, atau kelompok seperti arisan semuanya sudah masuk database kami,” jelasnya.

Sementara itu, di Kota Pekalongan, sebanyak 27 lansia telah menerima vaksin Covid-19. Pemberian vaksin tersebut dilakukan pada pekan lalu (6/3/2021) di Puskesmas Tirto, Kecamatan Pekalongan Barat, Kota Pekalongan.

Di daerah tersebut, warga lansia dapat mendaftarkan diri sebagai penerima vaksin dengan mengisi form secara online. Selanjutnya, pendaftar akan menerima pesan melalui SMS yang berisikan jadwal dan lokasi vaksinasi.


#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitangandengansabun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper