Bisnis.com, SOLO - Sejumlah warga Kelurahan Gajahan, Kecamatan Pasar Kliwon, Solo, kecewa dengan keputusan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka yang mencopot Lurah Gajahan, Suparno.
Warga berinisiasi akan menemui wali kota dan meminta supaya Suparno dapat bertugas kembali.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Solopos.com, Senin (3/5/2021) warga memasang spanduk sebagai bentuk dukungan kepada Suparno di pagar Kantor Kelurahan Gajahan pukul 02.00 WIB. Spanduk dilepas oleh aparat pukul 06.00 WIB.
Sejumlah pemuda setempat mengumpulkan tanda tangan warga sebagai bentuk dukungan kepada Suparno. Puluhan warga turut menandatangani spanduk.
Pantauan di Kantor Kelurahan Gajahan pukul 09.00 WIB, spanduk sudah tidak ada di kelurahan. Sementara, mobil Suparno berada di halaman kantor kelurahan.
Seorang warga setempat, Joko Purwanto, menjelaskan, sejumlah pemuda sedang meminta dukungan dengan membawa spanduk ke rumah-rumah warga untuk mendapat tanda tangan.
Baca Juga
"Soalnya orangnya baik kepada masyarakat. Tahu-tahu ada pemecatan. Masyarakat enggak terima," kata Joko yang juga sebagai Ketua RT 001 RW 005 Gajahan.
Menurut dia, warga sekitar tidak tahu ada pungutan liar atau pungli yang dilakukan linmas dengan memanfaatkan tanda tangan lurah setempat.
"Sebenarnya Pak Lurah dua kali enggak mau teken. Tapi Ketua LPMK teken, kan mau enggak mau teken," tukasnya.
Dikatakan, pencopotan jabatan menjadi sandungan bagi Lurah Gajahan. Dia mengklaim lurah sering menombok untuk biaya mengurus sampah.
Temui Gibran
Joko mengatakan, warga RW 007 Kelurahan Gajahan akan menemui Gibran dengan membawa tanda tangan warga. Warga berharap Suparno bisa melanjutkan tugas sebagai Lurah Gajahan.
Sementara itu, Suparno mengatakan, bahwa dirinya mengambil hikmah atas pencopotan jabatannya.
Dia tidak mendukung upaya dukungan warga kepadanya.
"Warga ya gak apa-apa. Bekerja bisa saja salah, bisa benar. Pun mboten [tidak menyayangkan pencopotan]. Saya salah," kata dia.
Saat diminta konfirmasi apakah ada unsur paksaan saat diminta tanda tangan atau tidak. Dia menjawab untuk meminta konfirmasi ke dinas terkait.
"Saya inginnya kondusif. Semua bisa bekerja dengan baik," tukas Suparno.
Camat Pasar Kliwon Ari Dwi Daryatmo meminta warga setempat menyampaikan aspirasi dengan surat resmi supaya lebih terarah. Dia khawatir pemakaian spanduk bisa ditunggangi orang yang tidak bertanggung jawab.
"Ada beberapa MMT yang dipasang pemuda-pemuda di sana [warga Gajahan] intinya dengan adanya kejadian kemarin butuh kejelasan. Kami kumpulkan dan memberikan informasi mulai dari awal sampai akhir sehingga mereka menerima untuk menyampaikan aspirasi yang lebih terarah," tambahnya.