Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tingkat Kematian Akibat Covid-19 di Yogyakarta Lampaui Angka Nasional

Angka persentase kematian kumulatif pasien Covid-19 di Kota Yogyakarta mencapai angka 4,64 persen, sementara nasional hanya di angka 2,5 persen.
Selama pandemi virus corona (Covid-19) pengelola Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta merilis jadwal terbaru jam buka./Wikipedia
Selama pandemi virus corona (Covid-19) pengelola Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta merilis jadwal terbaru jam buka./Wikipedia

Bisnis.com, YOGYAKARTA - Tingkat kematian kumulatif pasien Covid-19 di Kota Yogyakarta lebih tinggi dibandingkan dengan nasional.

Angka persentase kematian kumulatif pasien Covid-19 di Kota Yogyakarta mencapai angka 4,64 persen, sementara nasional hanya di angka 2,5 persen.

Penanggung Jawab Gugus Tugas Percepatan Pengendalian Covid-19 Dinkes Kota Yogyakarta, drg. Yudiria Amelia, mengatakan tingkat kematian pasien Covid-19 di Yogyakarta tergolong fluktuatif dan cenderung menurun sejak Januari lalu.

Pada Januari dalam sepekan jumlah pasien Covid-19 yang meninggal bisa mencapai 20 pasien. Sementara, sekarang jumlah pasien Covid-19 yang meninggal rata-rata di angka 3-5 pasien per pekan.

"Januari memang cukup tinggi dan sekarang sudah agak menurun karena vaksinasi untuk lansia dan yang lain kan juga sudah jalan," ujarnya, Senin (24/5/2021).

Dia mengungkapkan secara umum pasien Covid-19 yang meninggal itu didominasi oleh mereka yang punya penyakit penyerta dan juga para lansia.

Jumlahnya sekitar 54,6 persen. Namun, dia mengklaim bahwa angka kematian kumulatif pasien Covid-19 telah menurun dibanding pekan sebelumnya yakni sebesar 0,19 persen.

"Artinya kematian bukan murni disebabkan oleh Covid-19. Pasien lebih dulu penyakit dan semakin parah setelah terkena Covid-19 dan rata-rata usianya 50 tahun ke atas," katanya.

Yudiria menambahkan, dalam meminimalisasi pasien Covid-19 yang meninggal pihaknya berusaha mengoptimalkan kebijakan di sektor hulu, yakni berupa penerapan 3 T yakni pemeriksaan dini (testing), pelacakan (tracing), dan perawatan (treatment).

"Intinya kami tetap mengimbau agar penerapan protokol kesehatan tetap selalu dijalankan. Selain itu vaksinasi juga terus diupayakan agar diatas 90 persen. Sekarang kami juga tengah menggencarkan tracing agar upaya memutus mata rantai penyebaran bisa dilakukan," pungkasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Nancy Junita
Sumber : Solopos
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper