Bisnis.com, UNGARAN – Untuk mengantisipasi bencana kekeringan di musim kemarau, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Semarang menyiapkan berbagai skenario mitigasi. Salah satunya dengan berkoordinasi dengan pemerintah di tingkat kecamatan.
“Kami mengharapkan para camat untuk meningkatkan edukasi kepada warga, agar menghemat penggunaan air bersih saat musim kemarau,” jelas Kepala Pelaksana Harian BPBD Kabupaten Semarang Heru Subroto, seperti dikutip dari laman semarangkab.go.id, Kamis (12/8/2021).
BPBD Kabupaten Semarang juga telah menganggarkan bantuan berupa 750.000 air bersih. Alokasi bantuan tersebut tidak mengalami banyak perubahan apabila dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), musim kemarau di sebagian besar wilayah Indonesia pada tahun ini diperkirakan jatuh pada Mei dan Juni lalu.
Hal tersebut juga terjadi di sebagian besar wilayah di Pulau Jawa. Tetapi, BMKG juga memperkirakan bahwa puncak musim kemarau di Pulau Jawa akan jatuh pada bulan Agustus ini.
Melihat data rata-rata awal musim kemarau periode 1981 – 2010, maka pada tahun ini musim kemarau mengalami keterlambatan setidaknya di 98 Zona Musim (ZOM). Di Jawa Tengah sendiri, awal musim kemarau jatuh pada periode yang berbeda-beda.
Baca Juga
Di Jawa Tengah bagian tengah misalnya, awal musim kemarau diperkirakan jatuh pada bulan Juni dan Juli. Sementara di wilayah bagian timur serta pesisir utara dan selatan, awal musim kemarau telah dimulai lebih dulu. Tepatnya pada bulan April hingga Mei kemarin.
Terkait bantuan air bersih yang didistribusikan BPBD Kabupaten Semarang, hingga pertengahan tahun ini, sebanyak 30 tangki air bersih telah didistribusikan kepada masyarakat. Masing-masing tangki tersebut memiliki kapasitas hingga 5.000 liter.
Air bersih tersebut telah didistribusikan ke wilayah yang kini mengalami kekeringan. Seperti di Desa Gogodalem, Kecamatan Bringin. Sebagian lagi juga disalurkan untuk mendukung operasional tempat isolasi terpusat pasien Covid-19 di Rumah Singgah Kopeng, Kecamatan Getasan.
Selain mendistribusikan bantuan berupa air bersih, pada kesempatan tersebut BPBD Kabupaten Semarang juga menyerahkan bantuan sosial bagi 8 korban bencana.
“Jumlahnya disesuaikan dengan tingkat kerusakan dan kerugian. Selain itu, ditambah paket sembako gotong royong terdampak Covid-19,” jelas Heru.
Lewat bantuan tersebut, Bupati Semarang Ngesti Nugraha meminta masyarakat untuk tetap optimis dalam menjalani kegiatan sehari-hari, meskipun tengah mengalami musibah.
“Bantuan uang tunai dan sembako sebagai wujud dukungan Pemerintah Kabupaten Semarang kepada warga agar tabah menerima musibah,” jelasnya.