Bisnis.com, SEMARANG – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Tengah telah mendistribusikan 334.000 liter air bersih ke sejumlah wilayah yang mengalami bencana kekeringan. Pengadaan bantuan sebanyak 68 tangki air bersih tersebut bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
“Kekeringan di Provinsi Jawa Tengah tahun ini adalah [efek dari] musim kering basah, dimana curah hujan secara umum masih tinggi,” jelas Dikki Rulli Perkasa, Kabid Penanganan Darurat BPBD Provinsi Jawa Tengah, Senin (23/8/2021).
Kepada Bisnis, Dikki menyebut bahwa bantuan air bersih tersebut didistribusikan ke 24 desa yang tersebar di 15 kecamatan di Jawa Tengah. Apabila dibandingkan dengan tahun 2020, jumlah bantuan air bersih yang disalurkan pada tahun ini mengalami penurunan. “Tahun lalu 4.636 tangki untuk 380 desa, 117 kecamatan, dan 21 kabupaten,” jelasnya.
Dari 12 kabupaten dan kota yang mengalami bencana kekeringan, Kabupaten Cilacap menjadi wilayah dengan titik kekeringan terbanyak di Jawa Tengah. Pada tahun ini, ada 5 kecamatan di wilayah tersebut yang dilaporkan kesulitan mendapatkan air bersih.
Ada 11 desa di Kabupaten Cilacap yang menerima bantuan air bersih dari BPBD Provinsi Jawa Tengah, antara lain Desa Bojong, Desa Cisumur, Desa Gunungrejo, Desa Cinangsi, Desa Sidaurip, Desa Rawaapu, Desa Purwodadi, Desa Bulupayung, Desa Sidamukti, Desa Binangun, dan Desa Sukawera.
Di Kabupaten Jepara, berdasarkan laman resmi milik pemerintah kabupaten, 2 desa dilaporkan telah mengajukan permintaan bantuan air bersih. Kedua desa tersebut adalah Desa Clering dan Desa Sumberrejo yang berada di wilayah Kecamatan Donorojo.
Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kabupaten Jepara, Arwin Nur Isdianto, menyebut bahwa masyarakat di Desa Sumberrejo sepekan lebih kesulitan mendapatkan air bersih. Jumlah warga yang terdampak yaitu 711 kepala keluarga. “Kemarin sudah kita dropping 10.000 liter,” jelasnya, pekan lalu (19/8/2021).
Selain Kecamatan Donorojo, sejumlah wilayah lain di Kabupaten Jepara juga rawan mengalami kekeringan, terlebih di musim kemarau. Wilayah tersebut antara lain Kecamatan Keling, Kecamatan Mayong, Kecamatan Kalinyamatan, Kecamatan Welahan, dan Kecamatan Nalumsari.
“Saya mengimbau kepada masyarakat yang kesulitan air bersih, bisa menghubungi BPBD Jepara,” jelas Arwin, seperti dikutip dari jepara.go.id.