Bisnis.com, SEMARANG – Serapan investasi di Jawa Tengah masih didominasi pada kawasan pantai utara. Berbagai faktor mempengaruhi hal tersebut, salah satunya adalah akses pelabuhan yang mendukung aktivitas ekspor impor industri manufaktur.
Tim Jelajah Investasi Jabar Jateng 2021 mengkonfirmasi hal tersebut kepada Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah Pribadi Santoso, Rabu (1/9/2021).
“Saya sependapat, ada perbedaan [di Jawa Tengah bagian] utara dan selatan, di Jawa Barat juga seperti itu. Kenapa? Karena industri yang masuk berorientasi ekspor, jadi dari sisi efisiensi dan akses pelabuhan adanya di sisi utara. Ini jadi pertimbangan bagi investor untuk masuk ke sisi utara,” jelasnya.
Pribadi menjelaskan bahwa kondisi tersebut membuat sektor industri manufaktur di kawasan selatan Jawa Tengah agak tertinggal dibandingkan sektor usaha lainnya. Lain cerita dengan sektor pariwisata dan pertanian, dimana kedua sektor tersebut telah tumbuh dan mengakar kuat di wilayah selatan Jawa Tengah.
“Intinya harus ada konektivitas, ada beberapa daerah wisata di Jawa Tengah. Ini tidak mudah juga [untuk memasarkannya]. Inilah yang harus dibangun, termasuk di Jawa Tengah. Wisata harus bisa terintegrasi, jadi satu paket,” jelas Pribadi.
Meskipun demikian, seiring berjalannya waktu, kini banyak investor dalam dan luar negeri yang mulai melirik kawasan selatan Jawa Tengah. Salah satu faktor penyebabnya adalah fokus pembangunan pemerintah yang belakangan lebih intens menyiapkan infrastruktur di kawasan tersebut
“Logistik itu matters (berpengaruh). Kalau sekarang, dalam beberapa tahun terakhir, hal tersebut sudah bukan jadi masalah lagi karena sudah terselesaikan,” jelas Pribadi.
Sebelumnya, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyebutkan bahwa pengembangan kawasan selatan Jawa Tengah menyimpan sejumlah risiko yang perlu ditangani. Dengan posisi yang berdekatan dengan laut selatan Jawa, kawasan tersebut berisiko terjadi gempa bumi dan tsunami. Meskipun demikian, risiko tersebut mestinya tidak menjadi kendala bagi calon investor.
“Dengan adanya risiko ini, kita harus lebih hati-hati lagi. Menurut saya tidak usah takut, kita harus membangun dengan baik, kita bantu seandainya dibutuhkan,” jelas Ganjar saat memberi sambutan dalam acara pelepasan Program Jelajah Investasi Jabar Jateng 2021, Selasa (31/8/2021) kemarin.
Liputan ini merupakan bagian dari program Jelajah Investasi Jabar Jateng 2021. Program Jelajah Investasi Jabar Jateng 2021 diselenggarakan atas dukungan para sponsor yakni DPMPTSP Jawa Barat, Diskominfo Jawa Barat, PT Migas Hulu Jabar (MUJ), PT Bandarudara Internasional Jawa Barat (BIJB), Bank Indonesia Jateng, Bank BJB, JNE Regional Jawa Barat, Bank Indonesia Jateng, PT Kawasan Industri Wijayakusuma, Bank Jateng Syariah, JNE Regional Jateng, XL Axiata, dan Daihatsu Semarang.