Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jelajah Investasi: Rembang Incar Infrastruktur Pendukung Sektor Perikanan

Selain sektor perikanan, kegiatan pertambangan masih jadi primadona tujuan investasi baik dari dalam ataupun luar negeri.
Ilustrasi / ANTARA-Wahyu Putro A
Ilustrasi / ANTARA-Wahyu Putro A

Bisnis.com, REMBANG – Kabupaten Rembang tengah memoles potensi sektor kelautan dan perikanan. Harapannya, upaya tersebut dapat memikat calon investor untuk masuk dan menanamkan modalnya di kawasan tersebut.

“Awalnya [potensi investasi di] laut kita taruh di belakang. Sekarang justru kita prioritaskan karena ingin memanfaatkan potensi itu,” jelas Kabid Penanaman Modal Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu, dan Tenaga Kerja (DPMPTSPNaker) Kabupaten Rembang, Rofieq Pahlevi pada Kamis (9/9/2021).

Kepada Tim Jelajah Investasi Jabar Jateng 2021, Rofieq mengungkapkan bahwa infrastruktur pokok pendukung sektor perikanan telah disediakan pemerintah daerah. Mulai dari Tempat Pelelangan Ikan (TPI), pelabuhan ikan, juga pelabuhan komersial.

“[Sektor perikanan di] Rembang ini ada yang tradisional, ada yang sudah pabrik. Sebetulnya, kita mau mencoba jangan fokus ke ikannya, tapi lebih ke infrastruktur pendukungnya. Rembang itu kan produksi ikannya terbesar di Jawa Tengah, tetapi nilainya itu kita masih di bawah Tegal. Itu kita sudah didukung dengan 3 pelabuhan perikanan yang cukup besar, dimana kapal-kapal besar bisa bersandar. Termasuk dari luar Rembang untuk melelang ikannya di TPI,” jelas Rofieq.

Geliat sektor perikanan di wilayah tersebut juga terlihat dengan banyaknya armada kapal yang beroperasi. Namun, menurut Rofieq, permasalahan yang muncul kemudian adalah minimnya galangan kapal yang tersedia. “Di sini tidak ada untuk reparasi, dalam hal ini untuk docking-nya. Paling terdekat itu kita ke Juwana (Kabupaten Pati) dan rata-rata harus menunggu 3 – 4 bulan. Kita ingin masuk kesana,” jelasnya.

Untuk itu, Rembang menawarkan proyek pengembangan galangan kapal di atas lahan seluas 8 hektare. Nilai investasinya berkisar di angka Rp45,5 miliar dengan skema investasi Build Operate Transfer (BOT). Nantinya, galangan kapal tersebut bakal berlokasi di Desa Karanganyar, Kecamatan Kragan.

“Kalau untuk produksi ikannya kita tidak ada masalah. Di satu sisi, kita ada pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang mengolah secara tradisional, tapi kita juga punya pabrik-pabrik pengolahan ikan juga di sini,” jelas Rofieq.

Selain sektor perikanan, Rofieq juga menawarkan proyek pengembangan pengolahan air laut menjadi garam industri di kawasan tersebut. “Rembang itu punya potensi garam, tapi sementara ini lebih berorientasi pada garam konsumsi. Bukan bahan baku industri, jadi pengembangan ini tidak akan berbenturan,” jelasnya.

Liputan ini merupakan bagian dari program Jelajah Investasi Jabar Jateng 2021. Program Jelajah Investasi Jabar Jateng 2021 diselenggarakan atas dukungan para sponsor yakni DPMPTSP Jawa Barat, Diskominfo Jawa Barat, PT Migas Hulu Jabar (MUJ), PT Bandarudara Internasional Jawa Barat (BIJB), Bank Indonesia Jateng, Bank BJB, JNE Regional Jawa Barat, Bank Indonesia Jateng, PT Kawasan Industri Wijayakusuma, Bank Jateng Syariah, JNE Regional Jateng, XL Axiata, dan Daihatsu Semarang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper