Bisnis.com, BANTUL - Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta menggencarkan vaksinasi Covid-19 bagi masyarakat tingkat kelurahan, salah satunya yang diadakan di Balai Kelurahan Canden, Kecamatan Jetis, Kabupaten Bantul bekerja sama dengan pemerintah desa setempat.
Bupati Bantul Abdul Halim Muslih di sela memantau pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di Kelurahan Canden, Bantul, Senin (20/9/2021), mengatakan bahwa vaksin ini penting dalam rangka memutus mata rantai penularan virus di Kabupaten Bantul, khususnya di Kelurahan Canden.
"Dengan vaksinasi ini saya harapkan dapat menambah imunitas warga, saya sangat berterima kasih kepada seluruh masyarakat yang ikut vaksinasi, partisipasi masyarakat dapat mengurangi, dapat menghilangkan pandemi di Kelurahan Canden," katanya.
Vaksinasi Covid-19 massal bertajuk "Kelurahan Wani Vaksin" kerja sama Biro Tapem Sekretariat Daerah (Setda) DIY, Kodim 0729 Bantul, Puskesmas Jetis II dan Pemerintah Kelurahan Canden tersebut menyasar sekitar 1.000 warga Canden mulai dari pelajar, remaja hingga lanjut usia (lansia).
"Meskipun sudah divaksin dan penularan virus sudah semakin menurun, saya tetap mengimbau dan berpesan kepada masyarakat untuk tetap melaksanakan protokol kesehatan," katanya.
Wakil Bupati Bantul Joko B. Purnomo pada Senin secara estafet memantau vaksinasi Covid-19 di beberapa lokasi, salah satunya SLB Negeri 1 Bantul tempat dilaksanakan kegiatan "Kelurahan Wani Vaksin" bagi warga Kelurahan Ngestiharjo, Kasihan yang didukung Biro Tapem DIY.
Baca Juga
Ia mengatakan berdasarkan laporan dari Lurah Ngestiharjo, dengan adanya vaksinasi yang menyasar sekitar 1.000 orang ini, maka capaian vaksinasi Covid-19 bagi warga setempat 70-75 persen.
"Dan penyebaran virus Covid-19 di Bantul saat ini mengalami penurunan yang signifikan, namun demikian kita harus tetap waspada dan tetap disiplin melaksanakan protokol kesehatan," katanya.
Berdasarkan data Satgas Penanggulangan Covid-19 Bantul, total kasus positif per Minggu (19/9) sebanyak 56.367 orang, dengan telah sembuh 54.272 orang, kasus meninggal 1.534 orang, sehingga kasus aktif atau pasien yang masih isolasi berjumlah 561 orang.