Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

290 Destinasi Wisata Jawa Tengah Mulai Beroperasi dengan Prokes Ketat

Sebanyak 290 dari total 690 destinasi wisata yang ada di Jawa Tengah telah dibuka Kembali setelah mendapatkan izin operasi dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
Ilustrasi kode batang (QR Code) aplikasi PeduliLindungi di tempat wisata./ANTARA FOTO-Aprillio Akbar
Ilustrasi kode batang (QR Code) aplikasi PeduliLindungi di tempat wisata./ANTARA FOTO-Aprillio Akbar

Bisnis.com, SEMARANG – Sebanyak 290 dari total 690 destinasi wisata yang ada di Jawa Tengah telah dibuka Kembali setelah mendapatkan izin operasi dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.

Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Jawa Tengah Sinung Nugroho Rachmadi mengatakan bahwa pelaku usaha harus menjaga momentum dibukanya kembali destinasi wisata agar tidak lepas kendali.

“Artinya ada kesadaran tetap mematuhi protokol kesehatan dan sadar kondisi pandemi. Jangan sampai dibukanya perlahan dan bertahap itu membuat lupa, lalu lalu lepas kendali,” kata Sinung, Rabu (29/9/2021).

Menurut Sinung, kebanyakan destinasi wisata yang mulai buka berada di wilayah pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 2, dan tidak semua mendapatkan izin untuk beroperasi.

“Apakah yang sudah buka itu dapat terkendali, dan terkontrol. Yang penting terevaluasi supaya tidak menjadi euforia yang berlebihan. Pariwisata sangat tergantung pada variabel lainnya,” ujar Sinung.

Sinung menjelaskan, hingga kini destinasi wisata yang berada di wilayah PPKM level 3 masih disarankan melakukan simulasi, sedangkan yang lainnya masih menunggu kondisi di lapangan.

Menurutnya, destinasi wisata yang telah diizinkan untuk beroperasi tidak diperkenankan untuk buka tujuh hari dalam seminggu. Pelaku usaha harus menerapkan 1 hari libur untuk melakukan evaluasi dan pembersihan.

“Seminggu bisa buka hanya sehari atau 2 hari. Untuk yang PPKM level 2, boleh buka sebagian tapi dalam seminggu harus ada satu hari off untuk pembersihan dan evaluasi,” kata Sinung.

Terkait capaian vaksinasi, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta seluruh bupati dan wali kota yang ada di wilayahnya untuk melakukan percepatan vaksinasi pada remaja.

Ganjar juga mengatakan, kepala daerah harus memantau ketat pelaksanaan pembelajaran tatap muka di tingkat SD, TK , dan PAUD. Pasalnya, hingga kini belum ada program vaksinasi untuk anak-anak.

Provinsi Jawa Tengah sendiri mendapat alokasi vaksin sebanyak 2,6 juta dosis yang harus habis disuntikkan selama 1 minggu.

Untuk itu, vaksinator harus disiplin melaporkan data vaksinasi melalui aplikasi untuk mengetahui jumlah stok yang terpakai, serta tingkat percepatannya.

Dinas Kesehatan Jawa Tengah melaporkan, dari 2,6 juta dosis vaksin tersebut, sekitar 2 juta dosis telah disuntikkan dalam seminggu. Percepatan vaksinasi pun diutamakan untuk daerah yang paling sedikit jumlah imunisasinya, seperti Cilacap.

Kemudian juga di daerah aglomerasi, seperti Solo Raya (Surakarta, Klaten, Sukoharjo, Boyolali, Karanganyar, Wonogiri, Sragen), dan Semarang Raya (Kota Semarang, Kabupaten Semarang, Demak, Kendal).

Hingga September 2021, target vaksinasi di daerah aglomerasi harus mencapai 70 persen. Sementara itu, capaian vaksinasi di seluruh Jawa Tengah saat ini sekitar 40 persen.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Lili Sunardi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper