Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemerintah Targetkan 30 Juta Pelaku UMKM Masuk Platform Digital, Ini Strateginya

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menargetkan 30 juta pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) masuk platorm digital hingga akhir tahun 2021.
Salah satu koperasi di Bandar Lampung, Provinsi Lampung, menjual aneka produk UMKM./Antara-Ruth Intan Sozometa Kanafi
Salah satu koperasi di Bandar Lampung, Provinsi Lampung, menjual aneka produk UMKM./Antara-Ruth Intan Sozometa Kanafi

Bisnis.com, SOLO - Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menargetkan 30 juta pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) masuk platorm digital hingga akhir tahun 2021.

Salah satu strategi yang dilakukan adalah dengan mendorong program Klinik UMKM yang dirintis oleh Bukalapak sebagai upaya memberdayakan UMKM dengan menyiapkan pasar digital.

Teten mengatakan, hingga saat ini ada sekitar 16,4 juta UMKM di Indonesia telah terhubung ke dalam ekosistem digital.

Angka tersebut tercatat meningkat hampir 105 persen dibandingkan lima tahun lalu.

Oleh karena itu, program Klinik UMKM diharapkan tidak hanya fokus pada sisi pemasaran, tapi juga dalam pengelolaannya juga harus sudah digital.

Teten menambahkan, potensi UMKM di dalam platform digital cukup besar. Namun demikian, pembiayaan dari sektor perbankan dirasa belum maksimal.

Hal itu terlihat dari angka realiasasi kredit yang disalurkan perbankan kepada UMKM hingga saat ini baru sebesar 19,8 persen.

Oleh karena itu, ia mendorong agar perbankan dapat mengubah cara pandangnya dalam melakukan penyaluran kredit.

Bila selama ini lebih dominan dengan pola pandang terhadap ketersediaan dan kekuatan agunan, ke depan sebaiknya sudah mulai menilai dari sisi kelayakan atau cashflow usaha UMKM.

Dengan adanya sinergitas dari semua pihak, ia optimistis pelaku UMKM bisa semakin berkembang, terlebih pemerintah sudah menciptakan ekosistemnya baik dari sisi supply maupun demand.

Selain itu, pihaknya juga mendorong agar kepala daerah bisa mengembankan keunggulan domestik masing-masing.

“Keunggulan domestik itu harus dikembangkan. Daerah yang pilih sendiri sektor mana yang bisa di-scaling up,” ulasnya.

Di lokasi yang sama, Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, menyebut daya beli masyarakat cukup terjaga yang tampak dari capaian event Solo Great Sale pada Oktober lalu. Ia meyakini hal itu bisa menopang pertumbuhan UMKM, khususnya di wilayah Solo.

Solo Technopark harus dimanfaatkan sebagai ajang UMKM scaling-up, karena merupakan tempat berkumpulnya para unicorn, CEO, pengusaha sukses, hingga orang-orang kreatif dan produktif.

Sementara itu, CEO Bukalapak Rahmat Kaimuddin menjelaskan Klinik UMKM berfungsi memberdayakan UMKM dengan menyiapkan pasar digital.

“Selain itu, kita juga memodernisasi warung sebagai Mitra Bukalapak lewat digitalisasi,” imbuh Rahmat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : Solopos.com

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper