Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Buruh Jateng Ancam Demonstrasi ke Jakarta

Kota Semarang yang tertinggi di Jawa Tengah saja upah minimalnya hanya Rp2.810.000.
Aliansi Buruh Jawa Tengah melakukan longmarch di jalan protokol Kota Semarang./Bisnis-Alif N.
Aliansi Buruh Jawa Tengah melakukan longmarch di jalan protokol Kota Semarang./Bisnis-Alif N.

Bisnis.com, SEMARANG - Aliansi Buruh Jawa Tengah yang merupakan gabungan organisasi serikat dan federasi buruh di Jawa Tengah meminta Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo untuk memperjuangkan hak dan kesejahteraan buruh.

Masalah soal upah rendah di Jawa Tengah harus segera diangkat agar mampu mengejar ketertinggalan upah dari provinsi lain. Selasa, 30 November 2022 adalah moment penting yakni agenda penetapan Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK) 2022 di Jawa Tengah.

Apabila dalam penetapan UMK 2022 tersebut Ganjar mengabaikan permasalahan upah rendah, maka gelombang aksi buruh secara besar-besaran di Jawa Tengah siap menggeruduk Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka.

"Apabila kebijakan yang dikeluarkan gubernur tetap tidak adil, maka kami akan terus galang kekuatan untuk melawan. Jika Pak Ganjar mengabaikan aspirasi buruh, maka kami akan geruduk presiden di Istana dan wakil rakyat Gedung DPRI. Tidak ada kata menyerah dalam perjuangan sebelum keadilan terwujud," tegas perwakilan Aliansi Buruh Jawa Tengah, Karmanto, Selasa (30/11/2021).

Dia mengatakan, Jawa Tengah telah terjebak dalam kubangan upah rendah sejak puluhan tahun silam. Hingga saat ini menempati ranking satu provinsi upah terendah di Indonesia.

Ganjar Pranowo, lanjut dia, selaku pemangku kebijakan di Jawa Tengah, harus mampu keluar dari ketakutan-ketakutan. "Jangan pernah takut untuk membela rakyat. Seorang pemimpin harus rela berkorban demi memperjuangkan hak dan kesejahteraan rakyat," tambahnya.

Menurut kalangan buruh, UMK 2022 di Jawa Tengah berpotensi lebih buruk lagi misalnya di Klaten, UMK 2022 hanya naik Rp4.000 yang merupakan hasil keputusan dari Dewan Pengupahan Kla

Usulan buruh adalah UMK 2022 menggunakan rumusan UMK 2021 plus kebutuhan di masa pandemi covid-19. Berdasarkan hasil survei, total biaya tambahan kebutuhan riil buruh di masa pandemi sebesar Rp449.600.

Rinciannya, masker N.94 Rp115.000, hand sanitizer Rp90.000, sabun cair 150 ml Rp29.600, vitamin Rp75.000, pulsa/kuota/daring/indihome Rp100.000, biaya kenaikan air bersih 50 persen Rpl40.000. Total kebutuhan tambahan di masa pandemi Rp449.600.

Contoh penghitungannya, misal di Kota Semarang, yakni UMK 2021 Rp2.810.000 + Rp449.600. Maka UMK Kota Semarang pada 2022 yakni Rp3.259.600 atau naik 16 persen. "Kenaikan 16 persen itu harus diberlakukan di 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah," tegasnya.

Itu pun harga kebutuhan pokok seperti beras, telur, ayam, daging, minyak goreng, naik semua. Kami berharap kebijakan pemerintah tidak menyengsarakan rakyatnya. "Bahkan di Jawa Tengah, terutama Brebes, Banjarnegara, Grobogan, UMP-nya rendah, yakni berkisar Rp1,8 jutaan," ujarnya.

"Pertanyaannya, mengapa ada kesenjangan upah yang sangat jauh? Dibanding upah di Jawa Timur dan Jawa Barat misalnya. Karawang bisa mencapai Rp5,2 juta, DKI Jakarta Rp4,7 juta. Kota Semarang yang tertinggi di Jawa Tengah saja hanya Rp2.810.000. Menyedihkan," katanya. (k28)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Alif Nazzala R.
Editor : Miftahul Ulum

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper