Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BPR Jateng Bidik Pertumbuhan 6-10 Persen

Perbarindo Jawa Tengah mengambil langkah agresif, mengingat gejala pemulihan yang mulai muncul di masyarakat.
Logo BPR/perbarindo.or.id
Logo BPR/perbarindo.or.id

Bisnis.com, SEMARANG – Bank Perkreditan Rakyat (BPR) di Jawa Tengah mengambil langkah agresif di tahun ini.

Dadi Sumarsana, Ketua Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat Indonesia (Perbarindo) DPD Jawa Tengah, menjelaskan langkah tersebut diambil mengingat gejala pemulihan ekonomi yang mulai muncul di masyarakat.

“Melihat kondisi di lapangan, kita pastikan masyarakat segera bangkit dan industri BPR juga mempersiapkan itu. Pertanyaannya, ini yang mau bangkit lebih dulu yang mana? Apa masyarakatnya atau BPR-nya?,” ucap Dadi dikutip, Senin (24/1/2022).

Dadi menjelaskan bahwa secara umum pengelola BPR di Jawa Tengah memasang target pertumbuhan sedikit di atas pertumbuhan ekonomi nasional. “Teman-teman minimal membuat rencana antara 7-10 persen pertumbuhannya. Dari pertumbuhan ekonomi nasional di 4-6 persen. Jadi kami lebih agresif sedikit, “ ucapnya melalui sambungan telepon.

Namun, Dadi juga menambahkan bahwa bukan tidak mungkin target tersebut bakal direvisi. Mengingat pandemi yang menciptakan kondisi ketidakpastian bahkan secara ekonomi. “Kalau semester I/2022 tumbuhnya bisa melebihi estimasi, mereka akan merevisi target pertumbuhan pada Mei atau Juni. Akan ada perhitungan lagi,” jelasnya.

Untuk mencapai target pertumbuhan tersebut, Dadi mengungkapkan bahwa BPR di Jawa Tengah kini tengah bekerja keras. Ada beberapa langkah yang dilakukan sekaligus. Misalnya dengan menyiapkan percepatan transformasi digital. Pembinaan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah juga dilakukan sebagai upaya menjaring nasabah potensial.

“Ini sedang seksi-seksinya UMKM saat pandemi. Maka, kami harus hati-hati, termasuk dalam menyalurkan pembiayaan. Tetapi, ketika semua terlihat mulai bangkit, kita juga dituntut untuk bisa lebih agresif. Sambil menyiapkan transformasi digital,” jelas Dadi.

Perbarindo DPD Jawa Tengah juga menjalin kerja sama dengan berbagai pihak untuk meningkatkan daya saing. Kerja sama pihak ketiga dilakukan untuk mengembangkan aplikasi, guna memudahkan nasabah untuk bertransaksi dan menikmati layanan secara daring melalui ponsel pintar. Kerja sama dengan Perusahaan Jaminan Kredit Daerah (Jamkrida) serta Bank Jateng juga dilakukan.

“BPR itu tidak bisa hidup sendiri. Maka kami dengan 254 anggota di Jawa Tengah itu, dengan lebih dari 20.000 sumber daya manusia di BPR, siap untuk membangun Jawa Tengah. Dengan berkolaborasi dengan Bank Jateng, Jamkrida, juga pihak-pihak lain,” jelas Dadi.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper