Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perkembangan Kondisi Wadas, Puluhan Warga Ditangkap, Alat Pertanian Disita Aparat

Kondisi di Wadas mulai memanas sejak Senin, dimana ribuan aparat kepolisian telah bersiaga di Lapangan Kaliboto, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo. Hingga Selasa (8/2/2022) malam, puluhan warga dilaporkan telah digelandang ke Polsek terdekat.
Warga yang tergabung dalam Gerakan Masyarakat Peduli Alam Desa Wadas (GEMPADEWA) memasang spanduk saat melakukan aksi damai di depan kantor Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Serayu Opak, Sleman, D.I Yogyakarta, Kamis (6/1/2022). Dalam aksi itu mereka menolak rencana penambangan batuan adesit di Desa Wadas, Purworejo, Jateng./Antara-Andreas Fitri Atmoko.
Warga yang tergabung dalam Gerakan Masyarakat Peduli Alam Desa Wadas (GEMPADEWA) memasang spanduk saat melakukan aksi damai di depan kantor Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Serayu Opak, Sleman, D.I Yogyakarta, Kamis (6/1/2022). Dalam aksi itu mereka menolak rencana penambangan batuan adesit di Desa Wadas, Purworejo, Jateng./Antara-Andreas Fitri Atmoko.

Bisnis.com, PURWOREJO - Proses pengukuran rencana lokasi penambangan untuk bahan baku pembangunan Bendungan Bener menyisakan persoalan. Selasa (8/2/2022) kemarin, aparat kepolisian menangkap puluhan warga Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo.

Bisnis menghubungi Himawan Kurniadi, Divisi Advokasi Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Yogyakarta, yang sampai saat ini masih berada di lokasi kejadian. Pria tersebut mengonfirmasi kabar penangkapan puluhan warga oleh aparat kepolisian. "Belum [kondusif] polisi masih sweeping di Wadas, yang ditangkap dibawa ke Polres," jelasnya, dikutip Rabu (9/2/2022).

Dalam rilis yang dikeluarkan Gerakan Masyarakat Peduli Alam Desa Wadas (Gempa Dewa), hingga hari ini, ada 63 orang warga Desa Wadas yang ditangkap paksa dan belum dibebaskan.

Ribuan aparat kepolisian dilaporkan telah mencoba memasuki wilayah tersebut sejak Senin (7/2/202) siang. Tenda-tenda didirikan di Lapangan Kaliboto, Kecamatan Bener, kabupaten Purworejo yang berlokasi di belakang Polsek Bener.

Pada Senin malam, pemadaman terjadi di Desa Wadas. Direktur Eksekutif Walhi Yogyakarta, Halik Sandera, mencurigai pemadaman tersebut sebagai upaya meredam penolakan warga. "Ada indikasi kesengajaan dalam mematikan listrik dan membuat down sinyal di Desa Wadas. Karena hanya terjadi di satu lokasi, tidak di desa sekitar yang lain," jelasnya.

Keesokan paginya, seorang warga Desa Wadas diamankan aparat tanpa alasan yang jelas. Selain menangkap warga, aparat kepolisian juga menyita alat pertanian serta perkakas dapur warga Desa Wadas. Penyitaan tersebut dilakukan secara paksa, dimana aparat kepolisian merangsek masuk dan menggeledah seisi rumah warga.

Warga Desa Wadas yang tergabung dalam Gempa Dewa mengajukan tiga tuntutan kepada Gubernur dan Kapolda Jawa Tengah. Ketiga tuntutan tersebut antara lain untuk menghentikan pengukuran tanah dan rencana pertambangan di Desa Wadas, menarik aparat kepolisian dari Desa Wadas serta menghentikan kriminalisasi dan intimidasi aparat terhadap warga Wadas, bebaskan warga Wadas yang ditangkap oleh Polresta Purworejo.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper