Bisnis.com, SOLO - Sebanyak 15 pekerja PT Geo Dipa Energi terkena gas beracun saat memelihara sumur panas bumi nomor PAD 28, Dukuh Pawuhan, Desa Karangtengah, Kecamatan Batur, Banjarnegara, Sabtu (12/3/2022). Satu orang meninggal dunia.
Kepala Desa Karangtengah, Mukhodin, mengatakan bahwa kejadian bermula sekitar pukul 17.00 WIB. Kala itu, sejumlah pekerja sedang melakukan perawatan rutin di sumur gas bumi.
Akan tetapi, saat pembukaan sumur dilakukan, tiba-tiba terdeteksi ada gas yang keluar.
"Itu memang gasnya enggak bau, waktu kejadian ada kabut tebal, jadi gasnya enggak menguap ke atas. Sementara ada pekerja dan bocoran gas mengenai orang-orang di situ," kata Mukhodin.
"Itu langsung terdeteksi ketika gasnya keluar, tapi enggak sempat lari karena enggak berbau," tambahnya.
Usai kejadian dan para pekerja mulai terdampak gas beracun, sekitar 20 menit setelahnya bantuan dari petugas ambulans datang dan mengevakuasi korban. Diketahui, tidak ada laporan korban warga umum.
"Kondisi saat ini, gas beracunnya sudah hilang setelah beberapa menit kejadian, sumur sudah dimatikan lagi, sudah aman," katanya.
Setelah mendapat pertolongan dari petugas ambulans, para korban kemudian dibawa ke Puskesmas Kejajar, Wonosobo untuk mendapatkan pertolongan awal. Sementara beberapa lainnya dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Wonosobo.
Menurut Humas RSUD Wonosobo, Rr. Tri Lestari, sampai sekitar pukul 19.40 WIB, sudah ada sembilan pasien terdampak gas beracun yang masuk ke rumah sakit. Satu pasien meninggal dunia dan delapan berada di Instalasi Gawat Darurat (IGD).
"[Untuk pasien yang berada di IGD] tiga orang terjadi penurunan kesadaran, lima dalam kondisi stabil. Untuk sementara identitas belum ada, masih memakai kode A, B, C, dan seterusnya," kata Rr. Tri.
Beberapa korban masih berada di Puskesmas Kejajar untuk mendapatkan perawatan. Sejauh ini belum ada informasi kandungan gas beracun yang masuk ke tubuh para pekerja.
"Karena gas bumi itu macam-macam jenisnya, yang jelas gas bumi akan meracuni darah, yang terserang paru-paru," katanya.