Bisnis.com, SOLO - #Jogjadaruratklitih sudah sebaiknya menjadi perhatian khusus bagi pemerintah dan jajaran kepolisian.
Pasalnya pada Minggu (3/4/2022), seorang remaja SMA menjadi korban klitih hingga meninggal dunia. Korban bernama Daffa Adzin Albasith (18) merupakan warga Kebumen yang ayahnya adalah seorang anggota DPRD kabupaten setempat.
Ia yang sekolah di Jogja, menjadi korban klitih saat melintas di Jalan Ring Road Selatan pada dini hari.
Maraknya aksi klitih yang semakin menjadi-jadi, Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) meningkatkan frekuensi patroli malam dan razia di jalan raya selama Ramadan untuk mencegah munculnya kasus serupa.
"Patroli biasanya paling tidak satu malam tiga 'trip', sesuai kebutuhan nanti kami tambah lagi menjadi lima sampai enam 'trip'," kata Kepala Bidang Humas Polda DIY Kombes Pol Yuliyanto di Mapolresta Jogja, Selasa (5/4/2022).
Untuk mendukung peningkatan patroli, menurut dia, personel yang bertugas di lapangan juga ditambah dengan jumlah yang disesuaikan dengan situasi kerawanan di masing-masing wilayah.
Baca Juga
Menurut Yuliyanto, selain menggencarkan patroli hingga tingkat polsek, petugas juga bakal menggelar pemeriksaan kepemilikan senjata tajam atau peralatan lain yang memungkinkan digunakan untuk berbuat kejahatan.
"Jadi mohon maaf misalnya nanti masyarakat diperiksa di jalan pada malam hari. Itu semata-mata untuk menjaga situasi kamtibmas," kata Yuliyanto.
Selain diupayakan pihak kepolisian, menurut dia, jaminan keamanan selama Ramadhan juga dapat diwujudkan oleh masyarakat di lingkungan masing-masing.
"Jaminan keamanan bisa dilakukan oleh kami, bisa juga oleh masyarakat dengan berpartisipasi ikut ronda malam, ikut jaga," kata dia.
Polda DIY, kata Yuliyanto, juga melarang warga menyalakan petasan untuk menjaga keamanan serta ketenangan beribadah selama Ramadhan.
"Misalnya ada (menyalakan petasan) akan kami amankan mercon-nya supaya tidak diledakkan, supaya tidak mengganggu orang lain," kata dia.