Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tutup Operasi Ketupat, Kapolda Jateng Sebut Tindak Kejahatan Naik 295 Persen

Meningkatnya kebutuhan masyarakat saat lebaran mendorong angka tindak kejahatan di Jawa Tengah.
Ilustrasi./Antara
Ilustrasi./Antara

Bisnis.com, SEMARANG – Irjen Pol Ahmad Luthfi, Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Provinsi Jawa Tengah, menutup Operasi Ketupat pada Selasa (10/5/2022). Acara penutupan dibarengi dengan kegiatan analisa dan evaluasi yang dilaksanakan secara terpusat di Pos Pelayanan Gerbang Tol Kalikangkung.

Luthfi mengungkapkan bahwa selama Operasi Ketupat pada tahun ini, tindak kejahatan dilaporkan mengalami peningkatan hingga 295 persen. “Peningkatan ini sudah menjadi prediksi, bahwa kebutuhan masyarakat yang meningkat berimbas pada angka kejahatan yang juga akan meningkat,” jelasnya dalam siaran pers.

Namun demikian, Luthfi menambahkan bahwa pada Operasi Ketupat yang berlangsung pada 28 April – 9 Mei tidak ditemukan adanya kasus kriminal yang menonjol. “Semua kejadian dapat diselesaikan sampai dengan penyelesaian perkara,” tambahnya.

Terkait pengamanan arus mudik, Polda Jawa Tengah mendirikan 282 pos yang terdiri dari pos pengamanan, pos pelayanan, maupun pos terpadu. Dilaporkan ada 753.345 kendaraan yang memasuki Jawa Tengah pada arus mudik tahun ini, sementara pada arus balik jumlah kendaraan yang keluar mencapai 784.663 kendaraan.

“Artinya arus mudik dan balik ada selisih 31.318 kendaraan yang meninggalkan Jawa Tengah,” jelas Kapolda Jateng. Menurutnya, selisih tersebut disebabkan oleh durasi arus mudik yang lebih panjang ketimbang arus balik. Sebagai informasi, Polda Jawa Tengah mencatat puncak kepadatan lalu lintas pada arus mudik tahun ini terjadi pada 30 April 2022.

Meskipun Operasi Ketupat telah berakhir, namun Luthfi menjelaskan bahwa Polda Jawa Tengah bakal tetap melakukan pengamanan dan pelayanan di beberapa titik di Jawa Tengah. Kegiatan tersebut berlaku di jalan raya juga di tempat wisata.

“Nanti akan dilakukan Kegiatan Kepolisian Yang Ditingkatkan (KKYD). Polda Jateng akan mengevaluasi titik-titik mana atau pos-pos mana yang masih perlu dipertahankan, seperti pos di rest area dan tempat-tempat wisata,” jelas Luthfi.

Berdasarkan penelusuran Bisnis, aparat kepolisian di beberapa daerah di Jawa Tengah dilaporkan telah menindaklanjuti instruksi Kapolda Jawa Tengah tersebut. Di Pekalongan Kota misalnya, polisi mengintensifkan patroli bersenjata guna mencegah terjadinya gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat.

“Patroli dilakukan untuk mengantisipasi potensi tindak kejahatan yang mungkin saja terjadi dan juga mengingatkan warga masyarakat yang ditemui untuk selalu mematuhi protokol kesehatan pencegahan Covid-19,” jelas AKBP Wahyu Rohadi, Kapolres Pekalongan Kota.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Miftahul Ulum
Sumber : jateng.polri.go.id
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper