Bisnis.com, SEMARANG – Aparat kepolisian di Jawa Tengah turun ke lapangan untuk mencegah penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) Langkah tersebut dilakukan seiring ditemukannya ratusan ekor sapi yang terjangkit PMK.
Di Karanganyar, anggota Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas) memantau sejumlah lokasi peternakan. Kasat Binmas Polres Karanganyar, AKP Lukman Tri Nofianto, menyebut dari 60 ekor sapi siap potong tidak ditemukan adanya tanda-tanda PMK.
“Sapi di kandang-kandang milik peternak di Karanganyar terpantau sehat. Sebab dari keterangan pemilik, secara rutin dilakukan pemeriksaan oleh seorang dokter hewan,” jelas Lukman, Jumat (13/5/2022).
Pemantauan serupa juga dilakukan oleh Polres Purbalingga bersama Dinas Pertanian setempat. “Kegiatan pengecekan dilakukan untuk antisipasi maupun mendeteksi dini terhadap penyakit mulut dan kuku ternak sapi di wilayah Kabupaten Purbalingga,” jelas Kompol Totok Nuryanto, Kabag Ops Polres Purbalingga, dikutip dari laman Polda Jawa Tengah.
Di lokasi tersebut, aparat kepolisian bersama Dinas Pertanian juga mengambil sampel berupa darah dan liur sapi. Nantinya, kedua sampel tersebut bakal diuji di Laboratorium Balai Besar Veteriner Wates, DI Yogyakarta.
Pada perkembangan lainnya, Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKPP) Kabupaten Temanggung telah mengeluarkan instruksi tertulis sebagai upaya pencegahan penyebaran PMK di wilayah tersebut.
Baca Juga
Joko Budi Nuryanto, Kepala DKPP Kabupaten Temanggung, menyebut pihaknya bakal melakukan pembatasan lalu lintas ternak baik dari maupun menuju daerah wabah. Tindakan karantina juga bakal dilakukan bagi hewan yang sakit maupun yang baru tiba di Temanggung.
Hewan yang terpapar juga bakal dimusnahkan untuk menghindari kontak dengan hewan yang masih sehat. “Diperlukan pula persiapan vaksinasi terhadap seluruh ternak sehat pada daerah terancam,” jelas Joko.
Sementara itu, di Kabupaten Boyolali, belasan sapi yang terjangkit PMK kondisinya dilaporkan kian membaik. “Yang terpapar sudah kita tangani dan sudah menunjukkan perkembangan yang luar biasa,” jelas Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Boyolali, Lucia Diyah Suciati, Kamis (12/5/2022).
Untuk mencegah penyebaran wabah, Lucia menyebut pihaknya terus melakukan sosialisasi juga penyemprotan desinfektan ke kandang-kandang ternak. “Juga termasuk pasar-pasar hewan yang kemarin sudah diawali dari pasar hewan Jelok dan nanti secara bertahap akan kita lanjutkan ke pasar hewan lainnya,” tambahnya.