Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penyakit Mulut dan Kuku di Jateng, 237 Hewan Terinfeksi

Daerah yang turut terdampak dari penyebaran penyakit itu antara lain Kabupaten Banjarnegara, Boyolali, Rembang, Wonosobo, Banyumas, Purbalingga, dan Klaten.
Petugas Dinas Pertanian dan Perikanan (Dispertan) Sukoharjo menyemprotkan cairan disinfektan ke arah sapi yang diperjualbelikan di Pasar Hewan Bekonang, Sukoharjo, Jawa Tengah, Sabtu (14/5/2022). Penyemprotan dan pemeriksaan di pasar hewan tersebut untuk mencegah penyebaran virus penyakit kuku dan mulut (PMK) hewan ternak sapi./Antara-Mohammad Ayudha.
Petugas Dinas Pertanian dan Perikanan (Dispertan) Sukoharjo menyemprotkan cairan disinfektan ke arah sapi yang diperjualbelikan di Pasar Hewan Bekonang, Sukoharjo, Jawa Tengah, Sabtu (14/5/2022). Penyemprotan dan pemeriksaan di pasar hewan tersebut untuk mencegah penyebaran virus penyakit kuku dan mulut (PMK) hewan ternak sapi./Antara-Mohammad Ayudha.

Bisnis.com, SEMARANG - Polda Jawa Tengah mencatat sebanyak 237 hewan ternak yang tersebar di berbagai daerah di provinsi ini diduga terinfeksi penyakit mulut dan kuku.

"Ada penambahan ternak yang diduga terinfeksi penyakit mulut dan kuku pada hari ini sebanyak 122 ekor," kata Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol.Ahmad Luthfi dalam siaran pers di Semarang, Sabtu (14/5/2022).

Adapun sejumlah wilayah yang merupakan daerah persebaran ternak yang terinfeksi penyakit mulut dan kuku tersebut di antaranya Kota Semarang, Kabupaten Pemalang, Batang, Cilacap, dan Kabupaten Semarang.

Sementara daerah yang turut terdampak dari penyebaran penyakit itu antara lain Kabupaten Banjarnegara, Boyolali, Rembang, Wonosobo, Banyumas, Purbalingga, dan Klaten.

Menurut dia, upaya pencegahan juga telah dilakukan, antara lain dengan menerbitkan surat telegram tentang langkah penanganan penyakit mulut dan kuku bagi jajaran kepolisian.

Dalam surat telegram Kapolda Jawa Tengah itu dijelaskan tentang sinergi kepolisian dengan para pemangku kepentingan terkait, seperti dinas pertanian maupun kedokteran hewan dalam upaya pengobatan, vaksinasi, hingga penanganan terhadap ternak yang positif tertular penyakit tersebut.

Selain itu, lanjut dia, sosialisasi kepada masyarakat hingga upaya isolasi terhadap ternak yang diduga terinfeksi juga telah dilakukan.

"Pendataan dan monitoring, serta penyemprotan disinfektan ke kandang serta rumah potong hewan juga dilakukan," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Miftahul Ulum
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper