Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kelemahan Sistem Polder untuk Tangani Banjir Rob

Jadi kalau tanggulnya jebol ya sudah, polder tidak berjalan dan pompa tidak bisa berfungsi.
Ilustrasi - Tanggul jebol hingga menyebabkan banjir rob di kawasan Pelabuhan Tanjung Emas pada Senin (23/5/2022)./Dok. Kementerian PUPR
Ilustrasi - Tanggul jebol hingga menyebabkan banjir rob di kawasan Pelabuhan Tanjung Emas pada Senin (23/5/2022)./Dok. Kementerian PUPR

Bisnis.com, SEMARANG – Slamet Imam Wahyudi, Guru Besar sekaligus Kaprodi Program Pasca-Sarjana Fakultas Teknik Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) Semarang, mengungkapkan sejumlah kendala dari sistem polder yang digunakan Kota Semarang untuk menanggulangi banjir.

Dalam diskusi yang digelar Fakultas Teknik Unissula pada Selasa (31/5/2022), Slamet mengungkapkan meskipun beberapa wilayah di Kota Semarang sudah terlindungi dengan sistem polder, namun bukan berarti sistem polder menjamin wilayah-wilayah tersebut bakal bebas ancaman banjir.

“Memang batas dari sistem polder itu bisa berjalan kalau tanggulnya tidak jebol dan tidak limpas. Jadi kalau tanggulnya jebol ya sudah, polder tidak berjalan dan pompa tidak bisa berfungsi,” jelas Slamet.

Meskipun menyimpan kelemahan, namun demikian Slamet menilai sistem polder tersebut bakal cukup membantu upaya pemerintah dalam menanggulangi bencana banjir. Utamanya banjir rob yang kerap terjadi di pesisir Kota Semarang.

“Sistem polder itu akan sangat membantu, bisa menambah tampungan air, resapan air. Nanti itu bisa sangat membantu supaya kerja pompa tidak terlalu berat, dengan air yang disimpan, diserapkan, bebannya jadi lebih ringan,” jelas Slamet.

Terkait banjir rob yang terjadi beberapa waktu lalu, Slamet menyebut fenomena tersebut sebagai salah satu kejadian luar biasa. “Banjir yang terjadi minggu kemarin itu merupakan pasang tertinggi yang pernah saya jumpai di Semarang, karena sebelumnya itu [ketinggian air laut] paling tinggi sekitar 175-180 centimeter sudah maksimal, jadi yang kemarin itu dari data BMKG itu 210 centimeter,” jelasnya.

Slamet menambahkan naiknya air laut akibat fenomena pasang diperparah dengan kuatnya gelombang. Dengan kondisi tersebut, jebolnya tanggul laut di pesisir utara Kota Semarang jadi tak terhindarkan.

Untuk itu, Slamet menyebut pemerintah perlu melakukan sejumlah evaluasi terkait upaya penanggulangan bencana banjir rob di Kota Semarang. Tak cuma peremajaan serta perawatan sistem polder dan pompa air, tapi juga pemecah ombak atau breakwater di beberapa titik.

“Pelabuhan itu juga sebenarnya punya breakwater di tengah laut. Tapi sekarang sudah roboh dan tenggelam, jadi itu perlu juga dievaluasi,” jelasnya.

Selain upaya tersebut, Slamet juga menambahkan bahwa masyarakat ikut berperan penting untuk menanggulangi bencana banjir rob. Salah satu langkah yang bisa dilakukan adalah dengan membentuk tim khusus secara swadaya untuk memantau, mengoperasikan, serta memelihara sistem penanggulangan banjir rob.“Sekarang memang ada komunitas peduli sungai, tapi untuk rob ini diperlukan tim khusus,” ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper