Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Temanggung Tutup Sementara Pasar Hewan

Selama 14 hari sejumlah pasar hewan di Temanggung ditutup sebagai upaya antisipasi agar kasus PMK tidak berkembang.
Pedagang menggiring sapi dagangannya di Pasar Hewan Ngadirejo, Temanggung, Jawa Tengah, Rabu (25/5/2022). Menurut pedagang penjualan sapi menurun hingga 50 persen karena ditutupnya sejumlah pasar hewan di wilayah Jawa Tengah akibat wabah penyakit mulut dan kuku (PMK)./Antara-Anis Efizudin.
Pedagang menggiring sapi dagangannya di Pasar Hewan Ngadirejo, Temanggung, Jawa Tengah, Rabu (25/5/2022). Menurut pedagang penjualan sapi menurun hingga 50 persen karena ditutupnya sejumlah pasar hewan di wilayah Jawa Tengah akibat wabah penyakit mulut dan kuku (PMK)./Antara-Anis Efizudin.

Bisnis.com, TEMANGGUNG - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Temanggung, Jawa Tengah, menutup sementara pasar hewan di daerah ini pada 9-22 Juni 2022 untuk mengantisipasi penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).

Bupati Temanggung M. Al Khadziq di Temanggung, Rabu (8/6/2022), mengatakan mulai Kamis (9/6) hingga Rabu (22/6) atau selama 14 hari sejumlah pasar hewan di Temanggung ditutup sebagai upaya antisipasi agar kasus PMK tidak berkembang.

Ia menyebutkan kasus PMK di Temanggung akhir-akhir ini terdeteksi dan mengalami perkembangan, kalau kemarin ada 149 sapi yang terjangkit PMK, hari ini naik menjadi 155 kasus.

"Angka kasus PMK masih tren kenaikan sehingga Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan Kabupaten Temanggung mengambil langkah menutup pasar hewan yang ada di Kabupaten Temanggung," katanya.

Khadziq berharap dengan penutupan pasar hewan tersebut PMK tidak terus menyebar dan memasuki bulan Dzulhijah atau Iduladha nanti kasus PMK sudah berkurang jauh sehingga tidak memunculkan kekhawatiran masyarakat dalam pengadaan hewan kurban.

Menurut dia, saat ini tim dari Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan dan dari lintas sektor, baik dari Polres maupun Kodim terus melakukan langkah-langkah yang diperlukan di lapangan untuk pencegahan penularan PMK.

"Sampai sekarang belum ditemukan sapi mati di Temanggung karena PMK, tetapi sapi yang kondisi kesehatannya mengkhawatirkan kemudian disembelih itu sekitar 10 ekor. Penularan ke binatang lain seperti kambing atau domba belum ditemukan dan kami terus waspada dan berhati-hati mencermati setiap perkembangan yang terjadi dengan mengambil langkah-langkah yang diperlukan supaya tidak merugikan masyarakat," katanya.

Ia meminta peternak maupun pedagang ternak serta masyarakat pada umumnya bisa memahami kondisi tersebut. Penutupan pasar hewan ini, kata dia, memang sebuah keputusan yang tidak enak, tetapi terpaksa harus dilakukan demi pengamanan agar ternak masyarakat tidak semakin banyak tertular PMK.

"Karena kalau semakin banyak yang tertular masyarakat sendiri yang akan mengalami kerugian," katanya.

Sebanyak 149 ekor sapi di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, terjangkit penyakit mulut dan kuku (PMK) kara Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan Kabupaten Temanggung Joko Budi Nuryanto.

"Sejak pekan lalu memang sudah ada suspect, tetapi kami belum berani menyampaikan angkanya, karena harus dilakukan penegakan diagnosis dengan cara mengirim sampel ke Balai Veteriner di Wates Yogyakarta," katanya di Temanggung, Selasa.

Ia menyebutkan hasil pengiriman sampel baru keluar hari Senin (6/6), dengan data itu Temanggung sudah sebagai daerah yang terkena serangan PMK.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Miftahul Ulum
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper