Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kendal Imbau Warga Berkoordinasi dengan Dinas saat Berburu Hewan Kurban

Masyarakat Kendal diimbau untuk berkoordinasi dengan Dinas Pertanian dan Pangan untuk mendapat informasi daerah mana yang belum terinfeksi PMK.
Ilustrasi - Seorang dokter hewan menyuntikkan vaksin penyakit mulut dan kuku (PMK) kepada hewan ternak sapi perah di Cilembu, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Senin (20/6/2022)./Antara-Raisan Al Farisi.
Ilustrasi - Seorang dokter hewan menyuntikkan vaksin penyakit mulut dan kuku (PMK) kepada hewan ternak sapi perah di Cilembu, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Senin (20/6/2022)./Antara-Raisan Al Farisi.

Bisnis.com, SEMARANG – Pemerintah Kabupaten Kendal telah menggelar rapat koordinasi bersama Forkopimda, camat, tokoh agama, serta tokoh masyarakat untuk mengantisipasi penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK).

Dico Mahtado Ganinduto, Bupati Kendal, menyebut rapat tersebut dilakukan guna menyosialisasikan bahwa daging hewan yang terpapar PMK masih bisa dikonsumsi. “Tapi syaratnya bagian tertentu seperti kuku serta saluran pencernaan semua ini gak boleh dikonsumsi,” jelasnya di Pendopo Tumenggung Bahurekso, Kamis (23/6/2022).

Kepada wartawan, Dico menjelaskan bahwa pihaknya bakal mengisolasi hewan ternak yang terpapar PMK. Adapun Pemerintah Kabupaten Kendal telah mengidentifikasi daerah-daerah mana saja yang sudah terpapar PMK. “Harapannya tidak menyebar lebih luas lagi,” jelasnya.

Dico juga menyampaikan bahwa upaya penanganan PMK di Kabupaten Kendal terkendala oleh ketersediaan logistik. Baik obat-obatan serta vitamin yang dibutuhkan tak kunjung disalurkan dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah maupun Kementerian Pertanian. “Sampai hari ini kita masih belum mendapatkan,” ucapnya. 

Pada perkembangan lainnya, Dico menyampaikan bahwa wabah PMK yang terjadi di Kabupaten Kendal belum memberikan dampak serius bagi ketersediaan hewan kurban jelang Iduladha. “Stok Iduladha insyaallah aman untuk Kabupaten Kendal,” jelasnya.

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kendal, Pandu Rapriat Rogojati, mengimbau masyarakat untuk berkoordinasi terlebih dulu sebelum melakukan pembelian hewan kurban. Langkah tersebut dilakukan supaya hewan kurban yang dibeli masyarakat bisa benar-benar bebas dari PMK.

“Bisa mencarikan informasi ke kami (Dinas Pertanian dan Pangan) kira-kira wilayah mana yang masih relatif aman untuk sumber hewan kurban ini,” jelas Pandu.

Pandu juga menjelaskan bahwa hingga Kamis (23/6/2022) ada sekitar 400 hewan ternak yang terpapar aktif PMK. “Tapi alhamdulillah untuk tingkat kesembuhannya relatif tinggi dibanding wilayah kabupaten lain. Angka kematian kita juga sangat rendah, yang disembelih paksa juga sangat rendah, tidak sampai sepuluh,” jelasnya.

Untuk mengantisipasi penyebaran lebih lanjut, Pandu juga menjelaskan penutupan pasar hewan masih akan dilakukan di wilayah Kabupaten Kendal. “Ini sifatnya situasional, melihat situasi dan kondisi, jadi kita belum bisa ngomong sekarang kira-kira mau ditutup sampai kapan,” jelasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper