Bisnis.com, SEMARANG — PT Perkebunan Nusantara (PTPN) IX berencana untuk melanjutkan program penanaman komoditas kedelai di lahan produksi tanaman karet yang dimiliki perusahaan.
Direktur PTPN IX, Dodik Ristiawan, menyebut langkah tersebut tak hanya untuk meningkatkan tambahan pendapatan bagi perusahaan, tapi juga untuk mendukung peningkatan ketahanan pangan di Jawa Tengah.
"Kedelai ini punya fungsi simbiosis mutualisme yang menghasilkan N yang support karet. Selama areal itu belum menghasilkan, areal itu sudah bisa memberikan supporting cash in bagi perusahaan. Sampai Tanaman Belum Menghasilkan (TBM) usia tiga tahun masih bisa, dengan satu siklusnya tiga bulanan," jelas Dodik dikutip, Senin (12/9/2022).
Dodik menjelaskan saat ini pihaknya telah melakukan uji coba penanaman kedelai di lahan karet milik PTPN IX yang berlokasi di Getas, Kabupaten Semarang. "Saat ini tahap awal 20 hektare, pasti ada penambahan lagi di daerah itu. Sebagai uji coba climate karena baru satu siklus," jelasnya kepada Bisnis.
PTPN IX sendiri tak cuma mengembangkan kedelai siap panen. Namun, perusahaan plat merah itu juga berupaya untuk bisa mendukung ketersediaan bibit kedelai sebar buat petani di Jawa Tengah. Harapannya, dengan ketersediaan benih yang lebih baik, petani bisa kembali tertarik untuk menanam kedelai.
Minat petani Jawa Tengah untuk menanam kedelai memang tengah mengalami penurunan. Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Tengah mencatat, sepanjang 2021 kemarin luas panen kedelai di wilayah tersebut hanya mencapai 28.431 hektare. Padahal, pada 2020 lalu, luas panen kedelai di Jawa Tengah bisa tembus 37.944 hektare.
Di pasaran, harga kedelai lokal di tingkat produsen berada jauh dibandingkan harga kedelai impor yang beredar. Berdasarkan data Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok (SP2KP) Kementerian Perdagangan, per 11 September 2022, harga kedelai impor di Jawa Tengah berada di kisaran Rp12.000 per kilogram. Sementara itu, harga kedelai biji kering lokal di tingkat produsen per 1 September 2022 hanya berkisar di Rp10.300 per kilogram.
Dodik menjelaskan bahwa PTPN IX terus menjalin komunikasi intensif dengan Dinas Pertanian dan Perkebunan Jawa Tengah. "Tujuannya sama, bagaimana menyediakan benih sebar sesuai dengan spesifikasinya. Sehingga petani kalau bisa produksi kedelai per hektarenya sampai 3 ton mungkin menarik. Kalau sekarang mungkin masih 1,8 hektare, gak sampai 2 hektare. Sehingga kurang menarik," jelasnya.